RAHA, LENTERASULTRA.COM – Emak – emak di Desa Wakumoro, Kecamatan Parigi, Kabupaten Muna menyiapkan acara syukuran setelah pengaspalan jalan poros Raha – Lakapera yang melintasi desa mereka selesai dikerjakan. Warga akan membuat syukuran karena pengaspalan jalan provinsi itu baru terjadi setelah puluhan tahun dibiarkan rusak.
Wa Lidai, emak-emak di Wakumoro mengatakan syukuran akan digelar dengan acara makan bersama. Warga akan memasang tenda ditengah jalan dan merencanakan menutup akses itu untuk keperluan acara tersebut.
“Kita lagi kumpul uang dengan cara patungan sesama warga. Rencananya jalan kita tutup untuk pasang tenda,” katanya saat ditemui Lenterasultra.com di Desa Wakumoro, Sabtu, 21 Mei 2022.
Wa Lidai mengaku acara syukuran itu digelar sebagai bentuk meluapkan kegembiraan setelah sekian lama memerjuangkan perbaikan jalan itu. Perjuangan itu dilakukan dengan serangkaian aksi unjuk rasa hingga blokade jalan. Wa Lidai juga mengatakan dalam blokade besar-besaran pada 2021 lalu, dirinya juga termasuk yang ikut menebang pohon dan merebahkannya ke badan jalan hingga videonya viral kala itu. Aksinya itu sempat dikritik warga lain dan para pengguna jalan.
“Sekarang terbukti, kalau bukan kita yang tebang pohon, mungkin jalan ini masih rusak sampai sekarang,” paparnya.
Warga lainnya, Wa Lasi mengatakan acara syukuran itu murni inisatif warga. Pelaksanaanya dilakukan begitu pengaspalan jalan itu selesai. Sejumlah warga sudah berembug dan mengumpulkan uang untuk keperluan biaya. Namun ia mengatakan, acara dengan menutup jalan masih akan dikoordinasikan dengan Polsek setempat.
“Pokoknya kita pasang tenda di tengah jalan. Kita siapkan makanan tradional mulai dari pepaya rebus, kaondo sampai kantofi. Jalan kita tutup satu hari. Uangnya sudah ada, kita patungan sesama warga. Sekarang ada korlapnya yang masih urus izin di Polsek,” paparnya.
Diketahui, pengaspalan jalan Raha – Lakapera tepatnya di Desa Wakumoro saat ini sedang dikerjakan. Jalan itu dibenahi setelah aksi emak-emak memblokade jalan hingga menyandera beberapa unit kendaraan dinas viral tahun 2021 lalu.
Peningkatan jalan tersebut dianggarkan langsung Kemen-PUPR, kendati statusnya jalan provinsi. Alokasi anggaran senilai Rp30 miliar tersebut turun berkat usulan Ridwan Bae dengan memanfaatkan nomenklatur peningkatan jalan poros Lagadi – Tondasi.
(Ode)