KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara berperan aktif mendorong penerapan
kurikukum merdeka belajar pada instansi pendidikan semua tingkatan di Bumi Anoa. Model pendidikan itu memberi penguatan dalam proses pembelajaran berbasis tekonologi.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra, Asrun Lio menjelaskan kurikulum merdeka belajar merupakan metode baru yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI. Kurikulum itu sudah diterapkan di sekolah baik SD, SMP maupun SMA di Sultra.
“Kurikulum ini sangat baik apalagi implementasi kebijakan merdeka belajar ini banyak dilaksanakan melalui penguatan proses pembelajaran berbasis teknologi yang telah dimiliki sekolah-sekolah kita di Sultra,” kata Asrun Lio.
Pria yang juga menjabat sebagai Pj Sekretaris Daerah Sultra itu menerangkan, pandemi Covid-19 yang terjadi dua tahun terkahir tak mengurangi semangat penerapan kurikulum merdeka belajar. Dunia pendidikan di Sultra telah melakukan pembaharuan pola pembelajaran serta perangkat kurikulum untuk mewujudkan tujuan pembelajaran yang menghasilkan insan yang kreatif, inovatif, dan berkembang.
Menurutnya, sistem merdeka belajar lebih menyenangkan dan memerdekakan siswa. Dalam kurikulum ini para siswa tidak perlu khawatir dengan tes kelulusan. Sebab penilaian yang digunakan bukan bertujuan untuk menghukum guru ataupun murid, melainkan sebagai bahan refleksi agar terus belajar.
“Disini para kepala sekolah juga harus terus dimotivasi untuk meningkatkan kualitas sekolah menjadi lebih inklusif. Ini tentu terobosan positif dunia pendidikan yang sudah kita sesuaikan di wilayah Sultra,” pungkasnya.
Kurikulum merdeka belajar yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi mulai diterapkan di beberapa daerah di Sulawesi Tenggara. Salah satunya di Kota Kendari yang akan memberlakukan metode baru itu pada sejumlah sekolah percontohan.
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kota Kendari, Makmur mengatakan kurikulum merdeka belajar akan diterapkan secara bertahap oleh sekolah di otorita itu. Sebelum berlaku diseluruh sekolah, terlebih dahulu akan diterapkan di beberapa sekolah sebagai percontohan.
“Rencananya tahun ajaran 2022/2023 dibeberapa sekolah dulu. Nanti sambil kita lihat progresnya,” ungkapnya.
Adapun beberapa sekolah yang akan menetapkan kurikulum merdeka belajar itu antara lain SD Negeri 66 Kendari, SD Negeri 90 Kendari, SMP Negeri 3 Kendari dan SMP Negeri 5 Kendari. Sekolah itu memilih kesiapan secara teknis yang lebih memadai.
“Sekolah pilihan ini nantinya akan menjadi percontohan untuk penerapan kurikulum merdeka belajar di Kota Kendari,” jelasnya.
Secara prinsip, perbedaan kurikulum merdeka belajar dan kurikulum 2013 yang berlaku sebelumnya ada proses pembelajaran. Dalam kurikulum merdeka belajar siswa lebih diberi ruang untuk mengembangkan minat dan bakatnya.
“Terkait prosedur pembelajaran nantinya kita juga belum dapat penjelasan secara rinci, bagaimana prosesnya, karena sampai saat kita baru akan sosialisasikan,” paparnya. (Adv)