100 Besar Desa Wisata Kemenparekraf, Kampung Tenun Masalili, Muna Gugur, Sultra Tinggal Tiga Wakil

Kampung Tenun Masalili, Desa Masalili, Kontunaga, Muna menjadi sentra pengrajin tenun. Tenun Masalili rutin ikut serta dalam Fashion Show baik oleh Dekranasda Muna maupun Bank Indonesia. Tahun ini Desa Masalili ikut dalam ajang anugerah desa wisata Indonesia dengan objek wisata kampung tenun dan berhasil lolos 300 besar. Foto : Ode

 

RAHA, LENTERASULTRA.COM – 100 besar ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 resmi diumumkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno. Kampung Tenun Masalili, satu – satunya desa wisata wakil Kabupaten Muna tidak masuk dalam daftar 100 besar tersebut.

Sekretaris Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kab. Muna, Darwi mengatakan, langkah Desa Masalili harus terhenti pada 300 besar. Dengan demikian, tidak ada lagi wakil Muna yang bertahan dalam ajang tersebut. “Baru saja diumumkan. Masalili gugur,” katanya, Sabtu, 23 Maret 2022.

Mantan Kabid Destinasi Wisata itu menjelaskan, Kabupaten Muna sedianya mengirim lima desa wisata dalam ajang ADWI tahun 2022. Antara lain Desa Lakarama, Kec. Towea dengan objek wisata pantai Bungin Pinungan, Desa Lakarinta dengan objek wisata pantai Meleura, Desa Lohia dengan objek wisata Danau Napabale dan Desa Liangkabori dengan objek wisata Gua Prasejarah Liangkabori, masing – masing di Kec. Lohia dan Desa Masalili, Kec. Kontunaga dengan wisata kampung tenun. Dari lima desa wisata itu, Masalili yang sempat berhasil melaju 300 besar.

“Hanya Masalili yang bisa bertahan sampai 300 besar. Pengumuman 100 besar kita semua gugur,” tambahnya.

Menurut Darwi, kekurangan Desa Masalili terletak pada belum adanya fasilitas homestay untuk wisatawan. Selain itu, Masalili juga belum memiliki kepengurusan kelompok pemuda sadar wisata (Pokdarwis) yang memiliki legalitas di Pemerintah Daerah. “Kekurangan itu akan dibenahi supaya tahun depan bisa didaftarkan lagi,” jelasnya.

Pengumuman hasil kurasi 100 besar ADWI 2022 disampaikan Menparekraf, Sandiaga Uno melalui akun Instagram resmi anugerahdesawisataindonesia, Sabtu, 23 Maret, pukul 23.00 Wita.

Provinsi Sulawesi Tenggara tinggal menyisahkan tiga wakilnya dalam nominasi 100 besar tersebut. Ketiganya ialah Desa Wisata Sani Sani, Kabupaten Kolaka, Desa Wisata Limbo Wolio, Kota Baubau dan Desa Wisata Air Terjun Moramo Sumbersari, Kabupaten Konawe Selatan.

Pengumuman itu merupakan hasil kurasi ketiga kalinya. Pengumuman pertama, pada 20 April, 18 desa wisata di Sultra berhasil masuk 500 besar. Selanjutnya 300 besar, tersisa 11 desa wisata wakil Sultra yang bertahan. ADWI sendiri akan mencari 50 desa terbaik nasional versi Kemenparekraf RI.

Ajang ADWI 2022 itu diikuti 79 desa wisata dari Sulawesi Tenggara. Jumlah peserta itu meningkat dari tahun 2021 yang hanya 25 desa wisata. Adapun secara nasional, ADWI tahun ini diikuti 3.419 desa wisata dari seluruh provinsi. Jumlah tersebut meningkat dari tahun 2021 yang hanya sebanyak 1.831 desa wisata.

(Ode)

ADWI 2022desa wisataKampung Tenun MasaliliMasaliliMunaSulawesi Tenggara