Cerita Pria di Mubar Bangun Masjid untuk Mendiang Isteri, Diniatkan di Mekah, Untuk Ikon Daerah

Tampak kemegahan masjid Amin Miniarti. Masjid ini dibangun seorang pria untuk menunaikan wasiat isterinya. Nama Masjid juga diambil dari nama sang isteri. Foto : Sry Wahyuni.

 

LAWORO, LENTERASULTRA.COM – Seorang pria di Kabupaten Muna Barat, Provinsi Sulawesi Tenggara menarik perhatian publik karena membangun masjid megah demi menunaikan wasiat mendiang isterinya. Bangunan suci itu juga diberi nama Masjid Amin Miniarti. Sesuai nama isteri tercintanya.

Lenterasultra.com menyambangi Masjid yang berdiri di Desa Kusambi, Kecamatan Kusambi, Muna Barat itu, Rabu, 13 April 2022 lalu. Megah nan indah, itu kesan pertama saat memasuki kawasan Masjid Amin Miniarti. Tampak luar masjid ini didominasi warna putih krem dengan kombinasi kuning emas pada bagian kubah dan warna coklat di bangunan masjid.

Konstruksi masjid itu dibangun dua lantai dengan luas 289 meter persegi. Kemegahan gaya asitekturnya tampak dari lima buah kubah yang menjulang di bagian atas masjid. Empat kubah berukuran kecil berada setiap penjuru bangunan dan kubah utama dengan ukuran lebih besar berada tepat ditengah bangunan. Kubah itu dibalut warna kuning keemasan.

 

Tampak Interior Masjid. Foto : Sry Wahyuni

 

Kemegahan Masjid itu juga sangat terasa setelah memasuki area dalam. Interior dan onamen yang disuguhkan masjid ini kembali memanjakan mata. Warna interior didominasi putih tulang dengan perpaduan hijau lumut. Ada pula ukiran kaligrafi berwarna emas dilangit-langit masjid.

Pesona masjid ini diperrcantik dengan lampu hias yang berukuran besar tepat berada ditengah bangunan. Masjid ini juga dilengkapi satu buah mimbar megah yang didominasi warna keemasan. Fasilitas lain seperti pengeras suara, toilet dan tempat berwudu juga cukup luas seperti halnya masjid di area perkotaan.

Pemilik Masjid tersebut merupakan seorang pria paruh baya (51). Saat ditemui reporter Lenterasultra.com, Yuni, ia mengisahkan bagaimana awalnya hingga Masjid itu akhirnya dibangun. Cerita dimulai ketika istrinya, Amin Miniarti berangkat ke Mekah, Arab Saudi untuk menunaikan umroh pada tahun 2016 lalu. Dari tanah suci itu, Amin Miniarti menabalkan niatnya untuk membangun sebuah masjid.

Tiga tahun kemudian, niat itu dipermantap saat pasangan suami – isteri yang dikaruniai dua orang anak itu mendapat kesempatan menunaikan ibadah haji pada tahun 2019.

“Istri saya berniat untuk membangun Masjid selagi diberi rezeki dan itu disampaikan waktu kami pergi umroh tahun 2016. Kemudian kita kembali berangkat berangkat haji 2019, niat itu semakin kuat,” jelasnya sembari meminta namamya tak ikut dipublikasikan.

Sang suami sendiri berprofesi sebagai kontraktor yang cukup sukses. Sedangkan profesi isterinya ialah seorang arsitektur. Keduanya merancang sendiri masjid yang akan dibangun. Namun takdir berkata lain. Sebulan sebelum bangunan masjid mulai dikerjakan, sang istri harus kembali ke pangkuan Ilahi. Amin Miniarti meninggal dunia, tepatnya bulan Oktober 2020.

“Jadi masjid ini saya teruskan. Desain sendiri karna kebetulan saya juga berjiwa arsitektur,” terangnya.

Sang suami tak ingin setengah – setengah menunaikan wasiat isterinya. Masjid itu dibangun dengan menjaga kualitas dan estetikanya. Bahkan khusus bagian interior, pekerjanya didatangkan langsung dari pulau Jawa. “Saya ingin masjid ini tidak saja indah, tapi juga kontruksinya kuat,” paparnya.

Ia mengaku membangun masjid itu sepenuhnya dengan dana pribadi. Kendati, nilainya tak akan disebutkan. Meski demikian, Masjid Amin Miniarti tak akan diklaim sebagai milik pribadi. Ia membebaskan masjid dengan daya tampung sekitar 450 jamaah itu digunakan siapa saja untuk beribadah. Bahkan, juga diharapkan bisa menjadi ikon religi Kabupaten Muna Barat.

“Siapa saja boleh pakai untuk beribadah,” ungkapnya.

Reporter : Sry Wahyuni

Editor : Ode

ArsitekturKontraktorMekahMendiang IsteriMubarMuna BaratPria Bagun Masjid