KENDARI, LENTERASULTRA.COM-
Kursi Sekretaris Daerah (Sekda) Sulawesi Tenggara dipastikan kosong jika nantinya Nur Endang Abbas dilantik sebagai Widyaiswara Ahli Utama. Untuk mengisi posisi “jenderal” Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemprov Sultra, nama Asrun Lio dan Basiran disebut-sebut sebagai calon kuat pengganti Nur Endang Abbas.
Asrun Lio dan Basiran tercatat sebagai pejabat eselon dua di Pemprov Sultra. Saat ini, Asrun Lio menjadi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Diobud) sementara Basiran menjabat Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). “Asrun Lio dan Basiran ini merupakan orang dekat Ali Mazi (Gubernur Sultra). Bahkan termasuk orang kepercayaan Gubernur. Nama keduanya memang santer disebut sebagai calon Sekda. Saya juga mendengar hal ini,” kata salah satu pejabat eselon dua di Pemprov Sultra.
Untuk persyaratan sambung pejabat ini, keduanya sudah memenuhi syarat pernah yakni menduduki jabatan eselon dua. Asrun Lio misalnya, dia pernah menjabat sebagai PLT Kadis Dikbud lalu didefinitifkan di tempat yang sama. Sebelum berkecimpung di Pemprov Sultra, Asrun Lio merupakan tenaga pengajar di Universitas Halu Oleo dan pernah menduduki jabatan eselon dua.
Begitu juga Basiran. Sebelum menjadi Kepala BPKAD, dia tercatat sudah tujuh kali menduduki jabatan eselon dua. Mulai dari Sekretaris DPRD Bombana, Staf Ahli Bupati Bombana bidang pemerintahan hingga Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat di Pemda Bombana.
Alumni Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) kemudian menjadi Kepala biro hukum dan organisasi Pemprov Kaltara, Kepala biro umum dan Humas Pemprov Kaltara hingga Kepala Badan Kesbangpol Kaltara. Basiran kemudia hijrah di Pemprov Sultra dengan jabatan pertama sebagai Asisten Sekda bidang Pemerintah dan Kesra hingga saat ini menduduki kepala BPKAD.
Anggota DPRD Sultra Sudarmanto mengatakan, penunjukan Sekda Sultra pasca ditinggal Nur Endang Abbas merupakan hak prerogatif atau menjadi kewenangan gubernur. “Pak Gub (Gubernur) yang lebih mengetahui siapa yang lebih pantas untuk membantu beliau (Gubernur) menakhodai ASN di Pemprov Sultra,” jawab Sudarmanto melalui aplikasi WhatsAppnya saat ditanya terkait siapa pejabat yang layak menjadi Sekda di Pemprov Sultra, pada Senin malam (4/4/2022).
Namun demikian, politisi Partai Nasdem ini berharap, calon Penjabat maupun Sekda defenitif yang ditunjuk atau diusulkan Gubernur nantinya bisa membawa restorasi di lingkup ASN di Pemprov Sultra ke arah yang lebih baik dan bermartabat. “Kalau dua nama yang santer disebut yakni AL dan BS, sama-sama bagus, tapi ini semua kembali ke Gubernur sebagai usernya,” ungkap Sudarmanto.
Penulis : Adhi
Editor : Adhi