LAWORO, LENTERASULTRA.COM – Pemilu 2024 masih dua tahun lagi. Tapi Kantor Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Muna Barat sudah mulai terlihat sibuk dengan beberapa persiapan untuk kesuksesan pesta demokrasi nasional tersebut. KPU Mubar juga belum terpengaruh dengan isu penundaan Pemilu yang sedang berkembang.
Ketua KPU Mubar, Awaludin Usa mengaku persiapan yang dilakukan masih tetap mengacu pada jadwal Pemilu yang ditetapkan yakni 14 Februari 2024. Adapun tahapannya sudah akan dimulai Juli 2022 mendatang. Ia mengakui, ada isu penundaan yang tengah disuarakan sejumlah kalangan. Tapi hal itu belum memengaruhi schedule yang sudah ada.
“Persiapan kami masih sesuai dengan konstitusi yakni Pemilu tetap 14 Februari 2024 dan sampai saat ini belum ada perubahan,” jelasnya.
KPU Mubar, kata mantan jurnalis itu, tetap berfokus pada agenda persiapan yang sudah mulai dilaksanakan. Ada tiga program prioritas yang sedang digarap saat ini yakni kapasitas jaringan, sharing informasi pemilu dan pemutakhiran data berkelanjutan. “Dengan program tersebut kami umpamanya sudah siap berlari dipemilu mendatang,” ujarnya ketika ditemui diruang kerjanya.
Ia melanjutkan, dalam program kapasitas jaringan, staf dan anggota KPU diberikan pelatihan-pelatihan terutama pada penguasaan teknologi informasi (IT). Hal itu menjadi penunjang dalam pelaksanaan pemilu terkhusus dalam pendaftaran dan verifikasi partai politik.
“Di KPU sekarang semua aktifitas menggunakan IT seperti pendaftaran dan verifikasi parpol. Dan itu dilakukan menggunakan aplikasi sistem informasi partai politik dan yang paling urgen juga adalah penguasaan sistem pemutakhiran data pemilih (Sidali),” jelasnya.
Awalaludin Usa bilang, terkait sharing informasi pemilu 2024, KPU membedah segala informasi dari berbagai sumber valid dengan tujuan agar informasi Pemilu yang disampaikan kepada masyarakat terdapat kesamaan persepsi.
“Masyarakat pada umumnya akan bertanya kepada pegawai KPU terkait informasi pemilu dan setiap informasi yang diterima dari mereka akan dianggap benar walaupun informasi tersebut salah. Jadi untuk menghindari hal demikian, kami lakukan pembedahan terhadap setiap informasi agar sama persepsi dalam menyampaikan kemasyarakat,” terangnya.
Awaludin usa juga menambahkan, sedangkan program ketiga yang dijalankan yakni pemutahiran data berkelanjutan. Progran ini menjadi rutinitas yang dilakukan setiap bulannya dengan tujuan memvalidasi data pemilu. Pemuktahiran ini dilakukan dengan berkoordinasi dengan para Kepala Desa, Camat dan Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil (Capil).
“Pemuktahiran data kami lalukan setiap bulannya dengan tujuan memvalidkan data sebelum masuk masa tahapan,” ujarnya.
Reporter : Sry Wahyuni
Penulis : Sry Wahyuni
Editor : Ode