Kader Hanura Masih ‘Terbelah’ Soal PAW Saemuna

Sailon, Ketua PAC Katobu, Hanura Muna. Foto : Ode

 

RAHA, LENTERASULTRA.COM – Urusan pergantian antar waktu Ketua DPRD Muna, La Saemuna sepertinya bakal panjang. Pasalnya, suara kader diinternal partai Hanura hingga kini masih terbelah. Ada yang mendukung dan ada pula yang menyuarakan penolakan.

Dewan Pimpinan Cabang Hanura Kabupaten Muna sejatinya sudah menggelar rapat internal. Agendanya membahas surat Dewan Pimpinan Pusat Hanura ihwal pengangkatan Irwan sebagai Ketua DPRD Muna. Irwan bakal menggantikan La Saemuna.

Surat bernomor 003/B.4/DPP-Hanura/I/2022 dibubuhi tanda tangan Ketua Umum, Oesman Sapta dan Sekretaris Jenderal, Kodrat Shah. Terbit tanggal 31 Januari 2022.

Rapat yang digelar di Sekretariat DPC Hanura pada Senin, 14 Maret 2022 itu dipimpin langsung Ketua DPC, Irwan dan Sekretaris, Rusmin. Hadir juga anggota DPRD Muna dari partai Hanura seperti Syahlan. Rusmin mengklaim semua suara sudah bulat. Mendukung adanya pergantian Ketua DPRD.

“Yang hadir pengurus DPC saja. Jumlahnya 21 orang dan semua sepakat. Kalau dari PAC tidak diundang, mereka hanya dimintai pendapat dengan cara dikunjungi orang per orang. Dari 22 PAC itu, ada 15 yang juga mendukung. Sisanya lima belum,” kata Sekretaris DPC Hanura Muna, Rusmin kepada Lenterasultra.com, Kamis, 17 Maret.

Keterangan Rusmin itu dibantah kader lainnya. Salah satunya Sailon, Ketua PAC Katobu. Ia bilang, yang hadir dalam rapat itu tidak sampai 10 orang. Itupun semua loyalis Irwan. “Mereka tidak berani mengundang PAC,” kata dia, Kamis, 17 Maret.

Menurut Sailon, kader yang menolak lebih banyak dari yang mendukung. Bahkan ia berani mengklaim semua PAC tidak setuju Saemuna diganti. Apalagi penggantinya adalah Irwan sendiri. “Dia (Irwan) harusnya sadar. Dia bisa jadi Ketua (DPC) partai karena Pak Saemuna yang minta. Kenapa justru sekarang dia mau ambil juga jabatan Ketua DPRD,” tanyanya, heran.

Sailon menilai Irwan tidak menghargai jasa La Saemuna. Padahal, partai Hanura bisa besar seperti sekarang ini karena jasa La Saemuna saat menjadi Ketua DPC. Apalagi, disamping jasanya membesarkan partai, Saemuna adalah kader yang taat dan berkinerja baik selama menjadi kader ataupun sebagai Ketua DPRD Muna.

“Menurut saya tidak ada alasan rasional mengganti Saemuna. Selain karena ada permainan dari Irwan,” paparnya.

Sailon yang mengaku sudah menjadi kader sejak Hanura terbentuk di Muna, tidak akan tinggal diam melihat Saemuna ‘dizalimi’ partainya sendiri. Ia mengaku akan berkonsolidasi dan menggalang suara penolakan dari PAC. “Kami akan tolak, apa pun resikonya. Kalau bukan Saemuna, partai ini tidak bisa dapat lima kursi DPRD,” terangnya.

Adapun surat pergantian Ketua DPRD Muna sendiri sekarang sudah dimasukkan ke Sekretariat DPRD Muna. Keterangan dari Ketua Dewan Pimpinan Daerah Hanura Sultra, Wa Ode Nurhayati pergantian dilakukan karena Saemuna dalam kondisi sakit. Namun hal itu sudah dibantah oleh La Saemuna sendiri. Ia menuding ada kader yang ingin merebut jabatannya. Ia balik menyindir para kader sejawatnya yang dianggap memanfaatkan kesempatan saat ia sedang dalam masa sulit.

“Memang benar kalau sahabat itu diuji saat masa sulit,” jelasnya.

(Ode)

HanuraPACPAW Ketua DPRD MunaPolemik