LAWORO, LENTERASULTRA.COM – Akselerasi vaksinasi anak usia dini dari usia 6 sampai 11 tahun di Kabupaten Muna Barat terus ditingkatkan. Namun upaya vaksinasi itu masih terkendala minimnya dukungan orang tua murid.
Lokasi vaksinasi anak usia dini di Mubar pada Kamis, 10 Maret 2022, dilakukan di SD Negeri Sawerigadi, Desa Wakoila, Kec. Sawerigadi. Pemkab menurunkan tim medis Puskesmas Kampobalano dan dikawal personil Polsek Sawerigadi. Sejumlah kendala dihadapi dalam vaksinasi tersebut. Salah satunya sebagian orang tua siswa melarang anaknya untuk divaksin.
“Kebanyakan orang tua atau wali murid melarang anaknya untuk melakukan vaksinasi. Kendala lain juga ada sebagian yang belum memiliki kartu keluarga. Makanya kami minta pemerintah desa agar memfasilitasi pembuatan KK warganya ke Dinas terkait, kata IPDA Burhan, Kapolsek Sawerigadi.
Hal itu diamini Nurkhalik, Kepala SDN Sawerigadi. Menurutnya, kendala dukungan orang tua siswa membuat target dosis satu di sekolahnya belum tercapai. Padahal, pembelajaran tatap muka baru dapat dilakukan jika siswa sudah menerima vaksinasi. Ia berharap ada kerjasama yang baik dengan orang tua siswa. Lagipula, proses vaksinasi tidak perlu dikhawatirkan karena setiap anak melalui pemeriksaan kesehatan sebelum menerima dosis vaksin.
“Diperiksa dulu apakah ada alergi atau penyakit lain. Nanti dinyatakan aman oleh Dokter baru divaksin. Makanya kami berharap orang tua murid tidak usah khwatir,” paparnya.
Vaksinasi di SDN Sawerigadi dipantau langsung dr. Hara Harjo Jaeja, dari Puskesmas Kampobalano. Ia memastikan vaksinasi tidak dilakukan secara paksa. Murid yang memiliki masalah kesehatan atau punya keluhan medis maka akan ditunda vaksinasinya sampai kondisinya pulih lebih dulu. Secara prinsip tak ada paksaan dalam vaksinasi. Namun ia meminta masyarakat menyadari jika vaksinasi itu untuk keselamatan bersama.
“Kami dari pihak puskesmas Kampobalano tidak memaksa orang tua murid. Hanya, perlu ada kesadaran bersama,” ucapnya.
Reporter : Sry Wahyuni
Penulis : Sry Wahyuni
Editor : Ode