Harga Minyak Goreng di Muna Melambung Hampir Dua Kali Lipat

Zulfakar, Kepala Sub bagian Pengendalian Ekonomi, Bagian Ekonomi Setda Muna. Foto : Ode

 

RAHA, LENTERASULTRA.COM – Harga minyak goreng di Kab. Muna mengalami kenaikan hampir dua kali lipat. Melambungnya harga minyak tersebut akibat kelangkaan stok.

Kepala sub bagian Pengendalian Ekonomi, Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Kabupaten Muna, Zulfakar mengatakan, harga minyak goreng saat ini naik hingga 30 persen. Ia mencontohkan, harga terkini minyak Bimoli ukuran 1 liter mencapai Rp35.000, dari harga normal Rp21 ribu. Sementara Bimoli ukuran dua liter naik menjadi Rp65.000 dari harga normal Rp41 ribu. Adapun Bimoli ukuran 20 liter saat ini mengalami kekosongan.

“Harga itu hasil pemantauan per hari Sabtu, 5 Maret 2022,” katanya kepada Lenterasultra.com, Senin, 7 Maret 2022.

Zul mengaku melakukan pemantauan di pasar sentral Laino, Raha. Ia menemukan kenaikkan itu berlaku untuk semua merk dan ukuran. Pemicu kenaikan juga disebabkan kelangkaan stok di gudang PT. Cinta Damai selaku sub distributor resmi minyak goreng di Kab. Muna. “Kami sudah periksa di gudang termasuk di beberapa pedagang besar, memang karena kelangkaan. Kalau indikasi penimbunan tidak ada, karena di Raha ini pasti ketahuan kalau ada yang menimbun,” jelasnya.

Dia melanjutkan, suplai minyak goreng untuk wilayah Muna biasanya didatangkan dari Kota Kendari dan Baubau. Di dua daerah itu, menurut Zul, juga mengalami kelangkaan. Khusus di Muna, kelangkaan sudah terjadi sejak medio Februari lalu. Usaha kecil menengah merupakan kelompok paling terdampak akibat kelangkaan itu. “Paling terdampak penjual gorengan,” ujarnya.

Zul menyebut, Pemkab Muna dan Bulog sedang menyiapkan pasar murah yang rencananya digelar pertengahan Maret ini. Pemkab berharap agar Bulog bisa menyiapkan stok sebanyak mungkin. “Sebelum bulan ramadan kita upayakan pasar murah. Kabarnya Bulog siap 1.000 pcs ukurang 900 mililiter,” terangnya.

Ritno, Kepala Cabang Pembantu Bulog Muna, mengungkapkan memang harga minyak tengah mengalami kenaikkan drastis dari harga eceran tertinggi Rp14.150. Kenaikan itu akibat kelangkaan stok yang memang terjadi secara nasional. Sejauh ini jadwal dan stok yang disiapkan untuk pelaksanaan pasar murah di Muna belum ditetapkan karena masih menunggu koordinasi Pemkab Muna dan kantor wilayah Bulog Sultra.

Mekanisme distribusinya juga dipisahkan antara end usser (pemakai terakhir) seperti kebutuhan rumah tangga dan usahawan. Bulog, kata dia, hanya melayani distribusi untuk rumah tangga. Namun persediaan minyak goreng untuk rumah tangga di gudang Bulog di Raha sudah langka sejak 2021 lalu. “Memang ini fenomena nasional, bukan saja di Muna. Kenaikkannya karena faktor stok yang terbatas,” terangnya.

Reporter : Ode
Penulis : Ode
Editor : Adhi

Kabag Ekonomiminyak gorengminyak goreng langkaMunaNaik dua kali lipat