Desa Korihi jadi Kampung Budaya di Muna

Nirwanto (kemeja hitam) berpose bersama PJ Kades Mantobua Awaluddin (putih), Kadis Pariwisata, Amiruddin Ako, Muhram Ketua KNPI Muna dan Babinsa Mustoful Kholid. Foto : Ode

 

RAHA, LENTERASULTRA.COM – Dua pasang penari menampilkan tarian Ngibi, khas daerah Muna. Penarinya dilakonkan pria dan wanita yang sudah uzur. Ratusan pasang mata terkesima sambil sesekali bertepuk tangan. Suasana sangat meriah di pelataran SD Negeri 8 Lohia, Senin sore, 28 Februari 2022.

Tarian Ngibi itu membuka acara Festival Budaya Muna. Kegiatan yang digagas anak – anak muda Desa Korihi, Kec. Lohia, Muna. Mereka tergabung dalam Karang Taruna Sahabat dan Forum Komunikasi Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa Korihi.

“Kami ingin agar pemuda di Muna bisa melakonkan tarian Ngibi seperti itu. Paling tidak, pemuda tidak melupakan budayanya yang sekarang mulai termarginalkan,” kata Randi, Ketua Panitia kegiatan itu.

Kegiatan itu didukung penuh Nirwanto, anak muda yang juga penjabat Kepala Desa Korihi. Ia mengatakan, apa yang dimulai di desanya ialah langkah mewujudkan visi desanya : menjadi Kampung Budaya di Kab. Muna. Desa Korihi kata alumnus Hukum, UHO itu, ingin menjadi benteng budaya Muna agar tidak punah digantikan arus modernisasi. Makanya, ia menggalang kelompok pemuda agar mulai mengangkat kembali budaya Muna yang kini langka ditampilkan.

“Ini baru pembukaan. Festival Budaya akan diramaikan Lomba Kalego, lari tempurung, Poase, Kadudi dan rambi Wuna. Itu semua permainan tradisional yang akan kita angkat kembali,” jelasnya.

Nirwanto mengaku, berusaha menjadikan otoritanya sebagai Kampung Budaya karena beberapa alasan, selain untuk melestarikan kearifan masyarakat. Pertama untuk mengembalikan identitas budaya yang lekat dengan sejarah desanya. Kedua, Korihi ingin tampil beda dari desa tetangga yang masing -masing punya destinasi wisata. Misalnya Lakarinta dengan Meleura, Lohia dengan Napabale, Mantobua dengan Kampoeng Quran, Liangkabori dengan gua pra sejarah.

“Kalau ini dikolaborasikan maka bisa menjadi keunikan khas untuk Lohia dan Muna. Bukan saja soal kelestarian budaya, tapi ada prospek ekonomi,” ungkapnya.

Nirwanto bilang, Kampung Budaya yang dirancangnya, akan dilegalkan dengan peraturan desa, didukung dengan pranata sosial seperti Lembaga Adat Desa dan dibangun fasilitas budaya berupa rumah adat. Memang baru ide, namun Festival Budaya yang dihelat itu ialah wujud komitmennya memulai visi itu.

“Harapan saya, Pemda bisa melihat Korihi sebagai aset sehingga kedepanya bisa diberi dukungan terutama dalam hal legal standing. Minimal desa Korihi dijadikan sebagai desa khusus. Sehingga nanti terkait nomenklatur terkait penggunaan Dana Desa bisa terafiliasi dalam Perbup pengelolaan dana desa,” paparnya.

Pembukaan Festival Budaya itu dihadiri Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia, Kab. Muna, Muhram Naadu dan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Kab. Muna, Amiruddin Ako. Berikut juga mewakili Camat Lohia, Awaluddin, Pj. Kepala Desa Mantobua.

Muhram Naadu mengatakan, budaya adalah benteng nilai, identitas, dan mencakup norma – norma sosial kemasyarakatan yang harus dijaga agar tetap eksis. Apa yang dimulai di Korihi merupakan terobosan positif yang perlu didukung stakeholder. Apalagi, yang menginisiasi adalah pemuda, kelompok masyarakat yang identik dengan kekuatan, semangat dan kreatifitas. Lembaganya, KNPI Muna siap berkolaborasi dengan pemuda Korihi untuk menggelar iven lebih besar lagi.

“Dengan konsep yang sama, tentang budaya. Sebagai pemuda, kita harus mengambil peran mulia ini,” tutur Advokat muda itu.

Kadis Parekraf, Amiriuddin Ako juga setuju kalau Korihi harus didukung menjadi Desa Budaya. Namun ia berpesan, kegiatan festival itu harus kontinyu dan gaungnya lebih besar. Konsep Desa Budaya juga harus didukug dengan kehadiran sarana ekonomi kreatif desa. Paling tidak, sarana itu menjadi sentrum kegiatan kebudayaan. Visi Desa Korihi juga akan dibawa di daerah agar mendapat dukungan kebijakan.

Ia juga berpendapat, Desa Budaya akan melengkapi status Kec. Lohia sebagai wilayah tujuan wisata. Sehingga wisatawan yang berkunjung bisa mendapatkan paket komplit yaitu wisata alam dan budaya sekaligus dalam satu kawasan.

“Kami harap Korihi mejadi lokomotif pelestarian budaya. Apa yang dimulai disini sangat membantu kerja Pemda Muna dalam melestarikan kearifan lokal kita,” jelasnya.

Reporter : Ode
Penulis : Ode
Editor : Adhi

BabinsaDesa Korihikampung budayaKNPIMunaSultraViral