RAHA, LENTERASULTRA.COM – Urusan jaringan internet rupanya masih menjadi barang susah bagi masyarakat Muna Timur. Wilayah Kabupaten Muna yang terpisah dengan Selat Buton itu, sebagian besar daerahnya belum sepenuhnya merasakan jaringan internet dengan kecepatan memadai.
Malah jaringan internet itu menjadi usulan paling banyak disinggung oleh para camat di Muna Timur saat pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan (Musrembang) tingkat kecamatan, Rabu, 16 Februari 2022. Para Camat mengaku meneruskan keluhan masyarakat dan aparatur birokrasi yang bertugas di wilayah yang diusul sebagai calon daerah otonomi baru.
“Kami merasa belum merdeka untuk masalah jaringan telekomunikasi ini. Mohon usulan ini diprioritaskan untuk program tahun 2023 nanti,” kata Ahmad Juni, Camat Batukara.
Musrembang kecamatan tersebut dihadiri Bupati Muna LM. Rusman Emba dan Wakil Bupati Bachrun. Berikut hampir seluruh kepala dinas ikut serta dalam acara yang dipusatkan di Desa Baluara, Kec. Batukara itu. Musrembang itu juga diikuti lima Camat di wilayah Muna Timur yakni Maligano, Batukara, Wakorumba Selatan, Pasikolaga dan Pasir Putih. Selain Camat, juga hadir para kepala desa dan sejumlah tokoh masyarakat.
Ahmad Juni bilang, koordinasi antar pemerintah di Muna Timur sangat sulit dilakukan melalui perangkat komunikasi. Hal itu memengaruhi efektifitas kinerja pemerintah bukan saja dalam hal koordinasi, melainkan juga pelayanan publik. Selain Ahmad Juni, keluhan jaringan internet juga dirasakan di Kec. Pasir Putih dan Wakorumba Selatan.
Reporter Lenterasultra.com mencoba mengukur jaringan internet di lokasi dengan menggunakan aplikasi Fast.com. Hasilnya, jaringan internet di Desa Baluara hanya mencapai 150 kilo bith per sekon (kbps). Sementara di Pure, Kec. Wakorumba Selatan, masih lewat aplikasi yang sama, jaringan internetnya bisa mencapai 1,7 mega bith per sekon (Mbps). Jaringan itu termasuk lambat meskipun hanya untuk bermedia sosial. Bandingkan dengan wilayah Kota Raha, misalnya di lokasi depan Stadion Paelangkuta, kecepatan jaringan bisa mencapai 22 Mbps.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kabupaten Muna, Dahlan Kalega mengungkapkan, Muna Timur memang masih termasuk dalam wilayah yang kategori blank spot berdasarkan pengamatan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Bahkan lokasi blank spot mencapai 18 titik, termasuk yang dikeluhkan para camat. Namun disisi lain, Muna Timur juga termasuk daerah yang belum bisa menjadi lokasi pembangunan tower BTS (Base Transceiver System) diantaranya karena jumlah penduduk dalam suatu lokasi yang terlampau sedikit.
“Ini juga masalah kenapa meski kita sudah usul di pusat tetapi tidak di sahuti,” jelas Dahlan.
Ia menambahkan, Pemkab Muna tetap berusaha mengatasi masalah ketersediaan jaringan internet di wilayah itu. Bahkan tahun ini dua tower minim BTS sudah akan dikerjakan dengan lokasi di Desa Moolo Kec. Batukara dan Liwumetingki, Kec. Pasir Putih. Sumber anggarannya berasal dari dana pinjaman daerah dari PT. Sarana Multi Infrastruktur. Dengan begitu, jaringan internet akan meningkat di beberapa wilayah Muna Timur. “Untuk mini BTS ini sudah akan dikerjakan. Ini berkat perjuangan Bupati Muna LM. Rusman Emba. Sebenarnya dari tahun lalu, tetapi ada beberapa dokumen pinjaman yang diperbaharui makanya tertunda beberapa bulan. Pastinya, dalam waktu dekat akan dilaksanakan pembangunannya,” paparnya.
Reporter : Ode
Penulis : Ode
Editor : Nuryadi