Boleh jadi, Kal Asyar tak sekalipun pernah membayangkan bila dirinya suatu saat bakal jadi orang istimewa di kampung halamannya, Bombana. Berbilang tahun lalu, antara tahun 2003-2008, lelaki ini bukanlah siapa-siapa. Ia hanya seorang anak muda jebolan SMA, tanpa pekerjaan dan bayangan masa depan cerah. Tapi kini, pria kelahiran tahun 1984 itu sudah menyandang status sebagai anggota DPRD Bombana, masa bakti 2019-2024.
“Ada masa saya pernah menganggur. Tamat SMA di Makassar, saya tidak langsung kuliah. Daripada tidak ada kegiatan, saya kerja serabutan. Kadang ikut orang bikin-bikin mebel, sering juga jadi kuli bangunan. Kerjaan saya itu, ya aduk-aduk semen, pasir dan kerikil,” kenang Kal Asyar soal masa lalunya. Ia menceritakan perjalanan hidupnya ini pada kepada Adhi, wartawan lenterasultra.com, yang menemuinya di gedung DPRD, pekan lalu.
Itu masa lalu Kal Asyar. Sejak dulu, ia sudah memperlihatkan diri sebagai seseorang yang tak mau berpangkut tangan. Semangat mudanya mendorongnya untuk berbuat sesuatu, ketimbang hanya rebahan. Kini, tanggungjawabnya jauh lebih besar lagi karena diberi amanah oleh rakyat di Dapil 3 Poleang Raya untuk jadi wakil mereka di parlemen.
Lahir di Boepinang, 38 tahun silam, Kal Asyar memulai hidupnya dengan menimba ilmu dasar di SDN 1 Boepinang tahun 1999. Dia kemudian melanjutkan pendidikan tingkat menengah di MTSN 2 Boepinang tahun 2000. Sementara jenjang menengah atas, Kal Asyar pernah mengenyam pendidikan di SMK 3 Makassar dan melanjutkan dengan program kesetaraan di tahun 2003. “Setelah itu saya menganggur,” tukasnya.
Ayah dua orang anak bernama Azzalfa Kiramin Barorah dan Nadifatul Amanah ini mengaku, selama lima tahun menganggur, ia mengisi waktunya dengan bekerja serabutan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Banyak profesi yang dia geluti selama lima tahun. Mulai dari menjadi kuli bangunan hingga bekerja sebagai pengrajin mebel yang dipasok di berbagai perusahaan, kantor dan perumahan.
“Saat itu saya masih bujang, dan belum ada tanggungjawab keluarga. Tapi saya tidak ingin hanya berpangkut tangan. Makanya, kerja apa saja. Mulai membuat lemari dari tripleks, kayu untuk perkantoran dan perumahan hingga menjadi tukang batu. Bahkan pernah menjadi anak buah pekerja bangunan. Kerja saya saat itu, mencampur pasir dan kerikil,” kenangnya.
Tahun 2008, ia akhirnya melanjutkan pendidikannya di jenjang perguruan tinggi. Ia mengambil jurusan Teknik Arsitek di Fakultas Teknik Universitas 45 (Kini Univ Bosowa) Makassar, dan tuntas di tahun 2014. Asyar mau berkuliah atas arahan almarhuma Andi Harmayani, istri kakak tertuanya bernama Tahir. Uniknya, belum pula studinya kelar, Kal Asyar pulang kampung. Ia kembali ke Boepinang. “Saya mau menikah,” tukasnya.
Iffatul Muhsanat, nama wanita yang bersedia mengikat janji bersama Kal Asyar. Perempuan cantik ini merupakan tetangga kampungnya di Poleang. Kal Asyar tinggal di Boepinang, sementara calon istrinya di Kelurahan Kastarib. Meski bertetangga kampung, mereka hanya saling kenal melalui media sosial. “Kami tetangga kampung, tapi jarang ketemu. Setelah menikah, kami dikarunia dua anak,” katanya.
Barulah setahun setelah menikah, Kal Asyar resmi menyandang gelar Sarjana Teknik (S.T) di belakang namanya. Dengan titel dan ilmu yang dimiliki, Kal Asyar mulai mencari nafkah buat keluarganya. Yang dipilih adalah menjadi konsultan dengan mengikuti proyek-proyek seniornya. Lokasinya berbeda-beda, tapi provinsi sama yakni Sulawesi Selatan. Diantaranya di Kota Makassar dan Enrekang.
Profesi ini digeluti sekitar satu tahun. Setelah itu, Kal Asyar memilih pulang kampung di Poleang bersama istrinya. Di daerah kelahirannya, anak kelima dari tujuh bersaudara pasangan suami istri almarhum M Yusuf dan Malwia ini menjadi kontraktor kecil-kecilan. Profesi ini digeluti bersama mertuanya, pensiunan Pegawai Negeri Sipil di Pemkab Bombana. Pekerjaan ini resmi ditinggalkan saat dia memutuskan maju di Pemilu 2019 dan mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Bombana periode 2019-2024. Kal Asyar memilih bergabung di politik tahun 2018, dan ini benar-benar hal baru baginya. Pilihannya ini, atas permintaan sahabat dan keluarganya.
“Saya sebenarnya tidak terlalu suka politik. Saya ini orangnya pendiam dan kurang bergaul. Tapi saat pemilu lalu, teman-teman mendorong saya maju sebagai calon anggota DPRD Bombana. Setelah berpikir dan mempertimbangkan banyak hal, saya menyatakan kesediaan untuk maju,” tukasnya. Namun saat niatnya ini disampaikan kepada perempuan yang menjadi pendamping hidupnya, istrinya tidak langsung meresponnya. Nanti enam bulan setelah Kal Asyar dinilai serius, barulah istrinya memberi restu.
Sementara partai pilihannya untuk berpolitik, Kal Asyar memilih berlabuh dengan Partai Nasdem. Pria kelahiran Boepinang ini mengaku tertarik dengan partai dengan tagline restorasi Indonesia ini karena dia sangat simpati dengan kepemimpinan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Selain itu, Partai Nasdem, menjadi satu-satunya partai tanpa mahar politik.
Niat Kal Asyar maju di Pemilu 2019, juga diutarakan kepada Ketua DPC Nasdem Bombana, Arsyad. Gayung pun bersambut, Arsyad menerima niat baik Kal Asyar dan ditetapkan sabagai calon anggota DPRD Bombana dari Dapil III yang meliputi wilayah Poleang, Poleang Barat, Poleang Tengah dan Tontonunu. Keputusan Kal Asyar tidak sia-sia. Dia berhasil meraih suara terbanyak dari enam kandidat satu partainya di Dapil III.
1.052 penduduk dari Kecamatan Poleang dan pemekarannya mencoblos namanya di kertas suara di Pemilu 2019 lalu dan menjadi satu dari enam calon anggota dewan yang diutus di DPRD Bombana. “Saya yang dulunya tidak pernah bercita-cita masuk politik, kini malah sudah benar-benar ada di pusarannya. Jadi anggota DPRD. Ini jalan takdir,” ujarnya.
Kini sudah dua tahun Kal Asyar berlembaga di DPRD Bombana. Selama dua tahun mewakili masyarakat dari Dapil III, Kal Asyar tidak bisa menyebutkan satu persatu apa yang sudah diperjuangkan buat masyarakat di Dapilnya. Yang jelas, berbagai bantuan buat nelayan dan petani serta aneka infrastruktur jadi prioritasnya.
Tiga tahun, sisa masa jabatannya, Kal Asyar akan terus memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi dan tuntutan masyarakat dari Dapil Poleang dan pemekarannya. Yang pasti keberadaannya di DPRD Bombana berkat suara masyarakat Poloeang dan tiga kecamatan lainnya. Olehnya itu, atas kepercayaan tersebut, dia siap menjadi jembatan aspirasi warganya.
Biodata :
Nama Lengkap : Ir Kal Asyar, S.T
Tempat Tanggal lahir : Boepinang, 30 Januari 1984
Alamat : Kelurahan Kastarib, Kecamatan Poleang, Kabupaten Bombana
Status : Menikah
Nama Istri : Iffatul Muhsanat
Anak : 1. Azzalfa Kiramin Barorah
- Nadifatul Amanah
Pendikan SD 1 Beopinang 1997
MTSN 2 Boepinang 2000
SMA 2003
S1 : Fakultas Teknik Universitas 45 Makassar 2014