Setia Bersama PAN, Sukses Bersama Rakyat

Abdul Rauf, anggota DPRD Bombana (kanan) bersama Bupati Bombana, Haji Tafdil

 

Nama Abdul Rauf atau yang biasa disapa Cau, lumayan dikenal banyak orang di Kota Rumbia, Bombana. Para penggiat ekonomi di wilayah tersebut juga amat karib dengan pengusaha hasil bumi ini. Sosoknya egaliter dan sama sekali jauh dari kesan elitis. Ia bergaul dengan semua kalangan. Jika kemudian saat ini ia diberi amanah menjadi anggota DPRD Bombana, itulah buah dari kemampuan komunikasi dan tentu saja kepiawaianya berpolitik.

Lelaki ini sejak tahun 2014 lalu berstatus sebagai anggota DPRD Bombana, dan bila tak ada aral, jabatannya baru akan pungkas di tahun 2024 nanti. Tapi jangan bayangkan bila hasratnya untuk jadi wakil rakyat itu langsung terwujud sekali usaha. Ia sudah pernah melewati fase bernama gagal. Tapi, Abdul Rauf tak pernah patah arang. Ia setia merawat mimpinya, lalu berjuang keras mewujudkannya.

“Saya pernah ada di tahap bagaimana rasanya gagal setelah berjuang keras, tapi saya tidak menyerah,” kisah Abdul Rauf tentang perjuangannya hingga bisa sampai ke gedung parlemen selama dua periode kepada Adhi, wartawan lenterasultra.com, saat ditemui di rumahnya di jalan Yos Sudarso, Kelurahan Kasipute, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Bombana, Jumat (24/12/2021).

Abdul Rauf meniti asa pertama kali menjadi anggota DPRD itu di edisi Pemilu 2009-2014 lalu. Sayang, takdir belum memutuskan ia menjadi anggota dewan. Luar biasanya, ia tak patah arang. Selama lima tahun menunggu kesempatan datang lagi, ia tetap aktif membangun komunikasi dengan masyarakat. Hasilnya pun bisa ia petik. Di Pemilu 2014, pria kelahiran tahun 1973 ini akhirnya lolos dan menggengam tiket ke gedung parlemen, berbekal 813 suara yang diberi rakyat padanya.

“Saya percaya, ini juga buah dari kesetiaan saya bersama Partai Amanat Nasional (PAN). Dulu saya pernah kalah di PAN, tapi saya juga kemudian bisa menang karena PAN, bahkan sekarang sudah sampai ke periode kedua,” tukasnya. Bagi Cau, partai pimpinan Zulkifli Hasan itu merupakan partai pertama yang dikenalnya saat terjun di dunia politik dan mengantarnya di gedung DPRD Bombana.

Oleh sebab itu, Cau tidak akan pernah melupakan PAN apalagi ingin meninggalkan partai dengan lambang matahari terbit itu, lalu pindah di partai lain. “PAN telah membesarkan nama saya. Jadi sekali di PAN, tetap di PAN dan pantang loncat pagar ke Partai lain. Sekali lagi, saya bukan politisi karbitan. Insya Allah, saya akan terus bersama partai ini sampai kapanpun,” katanya, tegas.

Abdul Rauf, memang bukan warga baru di DPC PAN Kabupaten Bombana. Di partai pimpinan Haji Tafdil, Bupati Bombana itu, Cau mengawali kekaderannya dari bawah. Dia mulai bergabung di PAN sebagai ketua dewan pengurus ranting Kasipute tahun 2007. Setahun kemudian dia menjadi sekretaris PAN Kecamatan Rumbia. Dua tahun kemudian tepatnya tahun 2010 diera kepemimpinan Yusuf Subair sebagai ketua DPC PAN Bombana, Cau menjadi wakil sekretaris DPC PAN Bombana.

Abdul Rauf, anggota DPRD Bombana saat meninjau persawahan di Dapilnya

 

Di tahun 2011 di era kepemimpinan Haji Tafdil sebagai ketua DPC PAN Bombana, Cau menjadi bendahara. Jabatan itu sudah diemban selama tiga periode, dan bertahan hingga saat ini. Saat menjabat sebagai pengurus PAN Kecamatan Rumbia tahun 2008, menjadi awal bagi Abdul Rauf tampil sebagai calon anggota DPRD Bombana. Di Pemilu 2009 lalu, dia menjadi salah satu kader PAN yang namanya masuk dalam daftar calon tetap anggota DPRD Bombana periode 2009-2014.

Saat itu Abdul Rauf, tampil di Dapil 1 Rumbia, yang masih meliputi sembilan kecamatan, mulai dari Rumbia, Rumbia Tengah, Mataoleo, Masaloka Raya, Rarowatu, Rarowatu Utara, Lantari Jaya dan Matausu. Namun sayang, niatnya sebagai wakil rakyat di DPRD Bombana gagal. Cau hanya meraih 470 suara. Abdul Rauf kalah dari Johan Salim yang meraih suara terbanyak di PAN, dan menggenggam tiket ke parlemen.

Meski gagal jadi anggota dewan, Abdul Rauf merasa puas karena dia menjadi pemenang kedua di internal calon anggota dewan Partai Amanat Nasional. Sebab, saat mencalonkan diri di Pemilu 2009 lalu, dia baru sembilan tahun tinggal dan menetap di Bombana. Namun begitu, Cau telah memperlihatkan kualitasnya dengan peraih suara terbesar kedua di Pemilu 2009.

“Yang pilih saya saat Pemilu 2009 lalu, kebanyakan sesama pedagang dari pasar lama Kasipute, yang sering saya bantu perjuangkan hak-hak mereka di DPRD Bombana. Saya sering mewakili pedagang menjadi juru bicara ketika ada isu-isu penggusuran pasar lama Kasipute. Itu membuktikan, bahwa perkawanan saya dengan mereka, ada hasilnya. Meski tidak membuat saya terpilih, tapi saya melihat ada peluang di masa berikut,” katanya.

Gagal di Pemilu 2009, Cau kembali melakoni profesinya sebagai pedagang hasil bumi di Kasipute. Lima tahun kemudian, tepatnya 2014, Abdul Rauf kembali mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Bombana periode 2014-2019. Dapil yang dipilih sama dengan lima tahun lalu, yakni Rumbia dan pemekarannya.  Hasilnya, Rauf mendulang 817 suara atau mengalami kenaikan hampir 100 persen dari Pemilu 2009 lalu. Kali ini ia melenggang ke parlemen, bersama dua kader PAN yang lain di dapil yang sama.

Menurutnya, tampilnya dia di Pemilu 2014 lalu, merupakan dorongan dari Ketua DPC PAN Bombana saat itu, yakni Haji Tafdil, Bupati Bombana.  Di Pemilu 2019, Abdul Rauf, Tafdil kembali memasukan namanya untuk maju di Dapil 1 yang kali ini sudah “diciutkan” jadi lima kecamatan. Dengan sembilan wilayah saja, Cau bisa berprestasi, apalagi dengan hanya lima area utama tempat meyakinkan rakyat. Hasilnya memang seperti sudah diprediksi, ia kembali terpilih. Total 1.008 pemilih memberikan amanahnya ke Abdul Rauf.

“Suara terbanyak saya itu banyak dari Kecamatan Rumbia sebanyak 500 lebih, Rumbia Tengah, 220 suara, Mataoleo 262 suara, sisanya di Kecamatan Masaloka Raya,” tukasnya. Ditambahkan Cau, hampir semua TPS saat Pemilu 2019 lalu, pasti ada yang mencoblos namanya di surat suara, kecuali beberapa TPS di Kecamatan Masaloka Raya.

Sebelum menjadi anggota DPRD Bombana dua periode, Abdul Rauf dikenal sebagai pedagang hasil bumi di Rumbia, ibukota Kabupaten Bombana. Ada dua hasil bumi yang dibeli Abdul Rauf, yakni jambu mete dan coklat. Hasil bumi ini kemudian dijual di Makassar, Sulawesi Selatan. Profesi ini tetap dijalankan hingga dia menjabat anggota dewan.

Menurut Cau, keberadaannya di DPRD saat ini, merupakan hasil kerja kerasnya dan dukungan dari semua kalangan masyarakat di Bombana. Ia sadar,  bahwa dunia politik sebagaimana dipahami oleh orang awam, penuh dengan konflik dan intrik. Namun dari kesan tersebut,  menjadi tantangan tersendiri bagi alumnus Universitas Muhamadiyah Kendari ini. Sebagai legislator, ia berkomitmen untuk tidak mengelola kepercayaan rakyat dengan konflik dan intrik, tapi harus lebih tulus dan amanah.

Ketika ditanya apa resep bisa dua kali terpilih, dengan singkat Abdul Rauf mengatakan, yang terpenting ulet dan selalu berada ditengah-tengah masyarakat. Selalu menyapa, dan membangun silaturahmi. Dengan pendekatan itulah maka ia mendapat simpati dari masyarakat. Abdul Rauf berharap bisa menjalankan tugas-tugasnya dengan baik. Diantaranya bisa melakukan kontrol terhadap jalannya roda pemerintahan.

Abdul Rauf sejatinya tergolong warga baru di Bombana. Ia baru bermukim di wilayah itu sejak tahun 2000 silam. Kala itu, Bombana masih menjadi otorita Kabupaten Buton. Cau pertama kali datang di Bombana dengan berprofesi sebagai pedagang buah. Dia menjual berbagai buah-buahan seperti jeruk dan langsat. Saat pertama berada di Bombana, Cau tinggal kos-kosan di salah satu rumah warga di pasar lama Kasipute hingga tahun 2008.

Dari usahanya ini, Abdul Rauf kemudian membeli tanah di jalan Yos Sudarso dan membangun rumah. Kini, dia tidak hanya memiliki rumah dua lantai di jalan poros Kasipute-Kendari, Cau juga telah menjadi anggota DPRD Bombana dua periode. Di Pemilu 2024 nanti, Abdul Rauf mengaku akan kembali tampil sebagai salah satu calon anggota DPRD Bombana.

Selama tujuh tahun di DPRD Bombana, Abdul Rauf mengaku telah banyak memberikan kontribusi kepada penduduk di Dapilnya. Berbagai pembangunan dan bantuan sudah dimasukkan di Dapilnya. Mulai dari pembangunan infrastruktur jalan hingga bantuan kepada petani dan nelayan. Tiga tahun kedepan, waktu tersisa jabatannya, Abdul Rauf mengaku akan memperjuangkan infrastruktur yang belum rampung di daerah pemilihannya serta tetap menjadi jembatan aspirasi bagi masyarakat Rumbia dan pemekarannya.(***)

Nama : Abdul Rauf

Tempat Tanggal Lahir ; Sidrap 28 Maret 1973

Agama : Islam

Status Perkawinan : Nikah

Tempat dan Tanggal Lahir : Sidrap 02 April 1979

Anak : Ade Kurniawan Saputra

Dwi Nur Angraeni

Partai Politik : PAN

Daerah pemilihan : 1 Rumbia

Pendidikan :

SDN 3 Langkira Sidrap 1984

SMPN Langkira 1987

SMAN di Rumbia

S1 di UMK 2010

Pekerjaan : Anggota DPRD Bombana periode 2014-2019 dan 2019-2024

Alamat : Kecamatan Rumbia

 

2019-2024Anggota DPRD BombanaProfil Abdul Rauf