Sembilan Tahun Jadi Bupati, Tafdil Antar Bombana Delapan Kali Raih WTP

Bupati Bombana Haji Tafdil dan Istri, Andi Nirwana Tafdil saat mengikuti perayaan HUT Bombana, ke-18, Sabtu 18 Oktober 2021. Foto : Nuryadi

BOMBANA, LENTERASULTRA,COM- Banyak perubahan yang terjadi di Kabupaten Bombana selama Haji Tafdil menjadi Bupati. Salah satunya adalah urusan tata kelola keuangan dan aset. Selama Tafdil memimpin Wonua Bombana, daerah eks otorita Kabupaten Buton selalu mendapat penilaian terbaik dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia (RI).

Desember 2021 ini, merupakan tahun kesembilan bagi Tafdil memimpin daerah bekas otorita Kabupaten Buton itu. Selama sembilan tahun jadi Bupati, Tafdil telah delapan kali berturut-turut membawa Bombana meraih predikat tertinggi dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari lembaga audit keuangan negara.

Opini WTP kedelapan, diterima Pemkab Bombana Selasa (31 Mei 2021) di kantor BPK RI Perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra). Ini merupakan penghargaan bergengsi kedelapan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun Anggaran 2020, yang ditorehkan suami Andi Nirwana, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI periode 2019-2024 utusan Sulawesi Tenggara ini selama menjabat Bupati Bombana.

Bupati Bombana Haji Tafdil (kanan) menandatangani berita acara penyerahan LHP LKPD bersama kepala BPK RI Sultra

“Alhamdulillah, tahun 2021 merupakan WTP kedelapan yang diterima Pemkab Bombana. Capaian ini berkaitan dengan laporan keuangan daerah tahun anggaran 2020,” kata Haji Tafdil. Bupati Bombana dua periode ini juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Bombana, khususnya kepada pegawainya di lingkup Pemda Bombana yang sudah bekerja secara jujur, transparan dan akuntabel.

Ketua DPC Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Bombana ini mengatakan, Pemkab Bombana pertama kali menerima opini WTP tahun 2013 lalu. Capaian penghargaan tertinggi dari BPK RI ini didapatkan saat dirinya menjabat Bupati Bombana di tahun kedua di periode pertama. Tafdil patut berbangga dengan capaiannya tersebut, karena sebelum dirinya menjabat Bupati Bombana, pengelolan keuangan di Kabupaten Bombana selalu mendapat penilaian terburuk yakni disclemer.

Atas capaian WTP kedelapan itu, Tafdil tak lupa menyampaikan terima kasih dan mengapresiasi  seluruh jajaran BPK perwakilan Sultra, khususnya tim pemeriksa yang turun di Bombana  ditengah wabah pandemi Covid-19, tetapi dapat menyelesaikan pemeriksaan atas LKPD Bombana dan sudah menyerahkan LHP tersebut.

Bupati Bombana Haji Tafdil menerima LHP LKPD dari Kepala BPK RI Perwakilan Sultra

Bupati Bombana menambahkan, opini WTP yang diperoleh tidak luput dari peran dan kerjasama antara eksekutif dan legislatif. Olehnya itu, dia berharap pencapaian tersebut harus dipertahankan dan terus ditingkatkan, karena ke depan Bombana harus lebih baik lagi dari sekarang. Tafdil bilang, dirinya dan seluruh jajaran di pemerintahannya sangat menyadari jika pengelolaan keuangan dan aset daerah masih jauh dari sempurna. “Olehnya itu, kami memohon kepada BPK perwakilan Sultra untuk tidak henti-hentinya memberikan tuntunan dan bimbingan dalam mengelola keuangan dan aset daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan,” ucap Tafdil. (Adv)

Penulis : Nuryadi

Editor : Nuryadi

 

BPK RISembilan tahun jadi bupatiTafdil antar Bombana Delapan kali raih WTP