BOMBANA, LENTERASULTRA.COM- Sejak Covid-19 ditemukan di Bombana, Nuryamin selalu merasa was-was dan takut. Apalagi begitu mendengar banyak yang meninggal akibat virus corona, pria 56 tahun ini makin waspada agar tidak terpapar virus corona.
Dengan keterbatasannya akibat mengalami penyakit katarak, warga yang berdomisili di Kelurahan Doule, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara ini, memilih lebih banyak berdiam di rumah bersama keluarganya, agar terhindar dari Covid-19.
Nuryamin merasa bersukur karena upayanya itu, mampu melindungi dirinya dari paparan Covid-19. Padahal, selama pandemi Covid-19 melanda Bombana, ratusan warganya ikut terpapar virus corona. Selain banyak mendengar kasus covid-19, pria 56 tahun ini juga sudah mendengar kegiatan vaksinasi covid-19 kepada warga, di Kabupaten Bombana.
Namun Nuryamin belum tertarik mengikutinya. Selain karena kasus covid-19 masih saja ditemukan di Kabupaten Bombana, alasan memiliki keterbatasan penglihatan juga menjadi hambatan mendatangi gerai vaksinasi untuk menerima suntikan vaksin covid-19. Padahal, dirinya juga ingin disuntik vaksin demi mencegah penularan covid-19.
Harapan Nuryamin menerima vaksinasi Covid-19 baru terealisasi Rabu (15/12/2021). Dia mendapatkan suntikan dosis satu di Mako Satuan Polisi Air Bombana, Polda Sultra. Untuk sampai di tempat vaksin yang jaraknya sekitar 4 kilo dari rumahnya, Nuryamin menumpangi mobil operasional satuan bimbingan masyarakat (Sat Binmas) Polres Bombana.
Dia dijemput dari rumahnya, di Doule sekitar pukul 10.00 Wita, oleh dua personil Binmas, Aipda Iwan dan Aipda Erianto. Usai menerima suntikan vaksinasi covid-19, dua personil Polres Bombana ini kemudian mengantar pulang Nuryamin di rumahnya sekitar pukul 11.00 Wita.
“Baru selesai vaksin ini. Selama ini tidak ada yang antar. Anak-anak kerja, nanti malam biasanya pulang. Saya katarak. Tidak bisa melihat, nanti polisi yang jemput untuk vaksin dan antar pulang ke rumah,” kata Nuryamin, saat ditemui di Mako Satuan Polisi Air Polda Sultra, Rabu (15/12/2021).
Aipda Erianto, salah satu polisi yang menjemput Nuryamin mengatakan, Nuryamin diketahui belum menerima vaksin dari kepala dusun di tempat tinggalnya. Setelah dilakukan koordinasi dengan dusun, pria 56 tahun bersedia divaksin dan dijemput dengan mobil dinas polisi.
“Penglihatannya bermasalah. Matanya katarak, makanya kami jemput dan antar pulang kata Erianto. Selain Nuryamin, personil Polres Bombana juga terlihat menjemput sejumlah warga yang berprofesi nelayan dan bermukim di kawasan pesisir di Rumbia dan Rumbia Tengah untuk datang vaksin. Mereka bukan hanya ibu-ibu, bapak-bapak yang berusia 40 sampai 60 tahun terlihat datang menumpangi mobil polisi untuk sampai di gerai vaksin, Mako Polisi Air Bombana, Polda Sultra.
Perwira pengendali (Padal) vaksinasi massal di gerai vaksin Polisi Air Bombana, Polda Sultra, Ipda Badmar Ricky mengatakan, vaksinasi di Pol Air, dengan sasaran nelayan dan masyarakat pesisir digelar selama dua hari, mulai Senin dan Rabu (13 dan 15) Desember 2021. Kegiatan vaksinasi ini dilaksanakan dengan metode door to door antar jemput (DTDAJ).
Wakapolsek Rumbia, Polres Bombana ini menambahkan, nelayan dan masyarakat pesisir yang menjadi sasaran vaksinasi berasal dari dua wilayah yakni Kelurahan Kampung Baru dan Desa Tapuahi. Badmar mengatakan, tim mobilisasi kegiatan vaksinasi di Pol Air, juga turut melibatkan Camat Rumbia Tengah, Dr Muslimin, personil Polisi Air, babinsa Rumbia Tengah, Serka Hafid serta personil dari Polres Bombana lainnya.
Tim mobilisasi berkoordinasi dengan dusun, ketua Rukun Tetangga dan Rukun Warga dari Kampung Baru dan Desa Tapuahi. Mantan Kaurbin Ops Sat Reskrim Polres Bombana ini menambahkan, setelah terkumpul penduduk yang mau vaksin, petugas Polri lalu menuju lokasi kumpul untuk menjemput penduduk yang akan vaksin. Setelah selesai menerima vaksin, mereka dikembalilkan di tempat tinggal masing-masing. “Motode door to door antar jemput ini untuk memudahkan warga mendatangi dan menerima vaksin di gerai vaksin,” ungkap Badmar.
Penulis : Nuryadi
Editor : Nuryadi