JAKARTA, LENTERASULTRA.COM – Amerika Serikat berkomitmen penuh terhadap peningkatan kesejahteraan Indonesia. Hal ini merupakan komitmen untuk menjunjung Indo Pasifik yang bebas dan terbuka, yang memungkinkan semua bangsa, termasuk Indonesia, mengejar pertumbuhan ekonomi yang konsisten dengan hukum internasional dan prinsip kompetisi yang adil. Hubungan perdagangan investasi bilateral kita menawarkan beragam kesempatan untuk menciptakan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi demi kepentingan warga negara kita semua.
“Kami tengah mengerahkan alat-alat baru dan inovatif untuk mendukung keterlibatan bisnis AS di Indonesia demi kebaikan kedua Negara,” demikian dikutip dari siaran pers Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS), di Jakarta, Senin (13/12/2021) dikutip dari asiatoday.id.
Perusahan-perusahaan AS merupakan investor besar dalam ekonomi Indonesia, dan berkontribusi terhadap pertumbuhan berkelanjutan dalam beragam ector. Bekerja sama secara kolaboratif untuk meningkatkan standar perdagangan, termasuk menciptakan proses yang lebih inklusif yang mempertemukan pekerja dari berbagai latar belakang, akan memastikan bahwa keuntungan perdagangan global akan dinikmati oleh lebih banyak pihak.
“Kami percaya bahwa langkah ini akan menghasilkan kebijakan-kebijakan perdagangan yang lebih berkelanjutan yang didukung beragam pemangku kepentingan dan membuahkan hasil nyata.
“Kita baru saja merayakan 70 tahun hubungan bilateral dan terus memperluas hubungan antar masyarakat kita. Sejak 1952, ada lebih dari 2.400 warga negara Indonesia dan 1.200 warga negara Amerika yang mendapatkan beasiswa Fulbright untuk belajar, mengajar, dan melakukan riset dan proyek profesional penting,”.
Ada hampir 40.000 warga negara Indonesia yang menjadi anggota Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI), yang merupakan jumlah anggota terbanyak dibanding negara-negara ASEAN lainnya.
“Tiap tahun, Misi AS untuk Indonesia mengirimkan hingga 200 pemimpin-pemimpin baru Indonesia ke Amerika Serikat untuk mengikuti beragam program pertukaran pemuda, dan sebelum pandemic ada sekitar 8.300 warga negara Indonesia yang bersekolah di AS tiap tahunnya. Amerika Serikat terus bekerja sama dengan Indonesia untuk meningkatkan jumlah murid pertukaran di kedua negara kita,” lanjut Kedubes AS.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony J. Blinken akan berkunjung ke Indonesia pada tanggal 13-14 Desember dan bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan pejabat tinggi Indonesia lainnya untuk kembali menegaskan Kemitraan Strategis AS-Indonesia yang kuat, serta arti penting kawasan Indo Pasifik yang bebas dan terbuka.
Selain itu, dalam pertemuan nanti akan dibahas respons terhadap tantangan-tantangan COVID-19 dan krisis iklim, langkah-langkah untuk memperkuat demokrasi dan hak asasi manusia, serta memperluas kerja sama dalam bidang-bidang seperti kerja sama maritim, kesehatan global, dan ekonomi digital. (ATN)