BOMBANA, LENTERASULTRA.COM- Haji Tafdil sudah hampir sepuluh tahun menjadi Bupati Bombana. Selama hampir satu dekade memimpin, Tafdil komitmen menangani masalah sosial di otoritanya melalui berbagai program gembira. Loyalitasnya terhadap persoalan sosial ini, Tafdil diusulkan sebagai calon penerima Satya Lencana Kebaktian Sosial (SLKS) tahun 2021.
Nama Bupati Bombana menjadi satu-satunya nama Bupati dan Walikota di Sulawesi Tenggara yang diusul menerima tanda penghormatan di bidang kemanusiaan dari Kementrian Sosial. Nama Bupati Bombana dua periode ini, tercatat sebagai satu dari 15 penerima satya lencana di bidang penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
Tim dari Jakarta sudah turun ke Bombana guna melakukan verifikasi lapangan terkait pengusulan nama Haji Tafdil, Bupati Bombana sebagai penerima SLKS, akhir November lalu. Tim ini bukan hanya melibatkan personil dari Kementrian Sosial tapi juga menyertakan personil dari Sekretaris militer presiden (Setmilpres), Kementrian Sekretariat Negara.
Dari Kementrian Sosial diutus Dr. Solahudin Yahya S, Ag selaku Direktur Pengelolaan sumber dana bantuan sosial. Sementara dari Kementrian Sekretariat Negara mengutus Kepala Biro Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan Setmilpres, Brigjen TNI Marinir Ludi Prasetyono yang juga merangkap sebagai ketua tim. Kehadiran mereka disambut di rumah jabatan Bupati oleh Bupati Bombana, H. Tafdil didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Bombana, Man Arfah serta seluruh jajaran kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Kabupaten Bombana.
Brigjen TNI Marinir Ludi Prasetyono mengatakan, Tafdil diusul sebagai salah satu penerima penghargaan SLKS karena Bupati Bombana itu dinilai serius dalam menangani masalah sosial di wilayahnya. Jenderal Ludi bilang, Tafdil mencanangkan program gembira untuk menangani persoalan sosial selama menjadi Bupati. “Programnya gembira, gembira, gembira. Melalui program ini, masalah sosial bisa tertangani, termasuk masalah kemiskinan yang persentase penurunannya terjun bebas,” katanya.
Jenderal Ludi mengaku, kehadiran mereka di Bombana tidak lain untuk menyamakan dan melihat langsung kondisi di lapangan dengan data-data yang dikirim dan diterima pihaknya. Menurut jenderal bintang satu dari korps marinir ini, banyak tahapan yang dilalui Tafdil sebelum masuk dalam usulan penerima SLKS. Mulai dari seleksi administrasi hingga tahapan verivikasi lapangan. “Sebelumnya ada 23 nama yang diusulkan sebagai calon penerima SLKS. Kemudian di seleksi oleh Kemensos menjadi 16 orang, dan diseleksi lagi hingga menjadi 15 orang kandidat, salah satunya Bupati Bombana,” ungkapnya.
Penulis : Nuryadi
Ediktor : Nuryadi