KADIN Siap Kawal Investasi UEA di Indonesia

 

JAKARTA, LENTERASULTRA.COM – Kamar Dagang dan Industri (KADIN) berkomitmen penuh untuk mengawal investasi Uni Emirat Arab (UEA) di Indonesia. Komitmen itu disampaikan dalam UAE-Indonesia Business Forum yang diselenggarakan oleh KADIN Indonesia dan Uni Emirat Arab yang dihadiri oleh Presiden RI, Joko Widodo, di Jumeirah Medinat Conference Center Dubai, UEA, Kamis (4/11/2021) lalu.

Forum ini merupakan kelanjutan dari pertemuan sebelumnya di Bogor pada bulan September lalu. Dibentuknya kelompok kerja diharapkan dapat mempercepat perdagangan dan investasi di beberapa sektor utama seperti infrastruktur, energi terbarukan, pertanian/agribisnis, dan ekonomi digital.

Pada forum ini, paket investasi dari UEA untuk Indonesia didiskusikan pada sektor energi terbarukan, sektor ekonomi digital, sektor infrastruktur khususnya untuk ibukota baru. Sedangkan di sektor pertanian/agribisnis pembahasan adalah seputar pengembangan food estate dan pengurangan emisi karbon. Lalu di sektor perdagangan dan logistik pembahasan adalah mengenai penerapan digitalisasi di sektor tersebut.

Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid memastikan mendukung penuh 29 MOU yang telah ditandatangani oleh Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah UEA dan memastikan bahwa lingkungan bisnis tetap kondusif sehingga kerjasama bisa direalisasikan tepat waktu.

“Setiap tim kelompok kerja KADIN akan mulai melakukan kordinasi untuk kerjasama sebagai bagian dari Working Group Indonesia-UEA,” ujarnya, dikutip Minggu (7/11/2021).

Sementara itu, Wakil Ketua Komite Tetap Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi Kadin Indonesia, Finsensius Mendrofa yang juga salah satu delegasi Indonesia UAE Business Forum, menjelaskan pertemuan business to business (B to B) tersebut merupakan momentum besar untuk meningkatkan kerja sama investasi antara Indonesia dan Uni Emirat Arab.

Menurutnya pertemuan bilateral delegasi tersebut berjalan lancar sesuai harapan kedua belah pihak.

“Pertemuan B to B merupakan momentum besar untuk meningkatkan kerja sama investasi antara Indonesia dan Uni Emirat Arab. Ini pintu masuk strategis untuk memulihkan ekonomi Indonesia,” kata Finsensius Mendrofa dikutip dari asiatoday.id.

Para stakeholder Dubai – Uni Emirat Arab menyambut sangat antusias.

“Misi kita adalah menarik investor Uni Emirat Arab untuk berinvestasi di Ibu Kota Negara yang baru di Kalimatan Timur khususnya sektor infrastruktur,” tambah Finsensius yang juga pakar hukum Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Finsensius Mendrofa juga menyerahkan buku terkait peluang investasi di Indonesia khususnya pembangunan infrastruktur dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Pada kesempatan yang penting juga, Finsensius turut hadir dalam pertemuan terbatas Presiden Joko Widodo didampingi para menteri kabinet dengan stakeholder Uni Emirat Arab.

Pada pertemuan terbatas tersebut Presiden Jokowi menyampaikan tiga sektor pembangunan di Indonesia yang bisa dijadikan prioritas kerja sama antara Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA), pada Indonesia – UEA Investment Forum yang berlangsung di Dubai.

Lawatan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ke Uni Emirat Arab (PEA) telah menghasilkan komitmen bisnis dan investasi senilai USD32,7 miliar.

Jumlah tersebut didapat dari 19 perjanjian kerjasama yang pertukarannya dilakukan pada Kamis (4/11/2021), saat Presiden Jokowi berkunjung ke Dubai.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam keterangannya di Hotel Emirates Palace, Abu Dhabi, Rabu (3/11/2021).

Menlu menjelaskan bahwa komitmen bisnis dan investasi tersebut menjadi salah satu bahasan saat Presiden Jokowi bertemu dengan Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ) di Istana Al-Shatie, Abu Dhabi.

“Kedua pemimpin membahas kemajuan kerja sama investasi antara kedua negara. Sebagai informasi, selama kunjungan ini terdapat komitmen bisnis dan investasi senilai USD32,7 miliar dari 19 perjanjian kerja sama yang akan dipertukarkan besok di Dubai,” ujar Menlu.

Menlu memerinci, komitmen bisnis dan investasi tersebut antara lain kerja sama antara Indonesia Investment Authority (INA) dengan Abu Dhabi Growth Fund (ADG), INA dan DB World, floating solar panel antara Masdar dan Pertamina, refinery Balikpapan, manufaktur dan distribusi vaksin dan bio product. Selain itu juga berbagai kesepakatan G42 dengan mitra di Indonesia, antara lain di bidang smart cities, telekomunikasi, pengembangan laboratorium genomic, dan lain sebagainya.

“Jika ditotal, maka nilai komitmen yang diperoleh sampai titik ini, dalam kunjungan ini, adalah USD32,7 miliar. Di bidang investasi besok, Menteri Investasi masih akan melakukan pertemuan investasi dan juga ada pertemuan dengan perusahaan besar Amerika yang mudah-mudahan akan ada komitmen-komitmen baru,” paparnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menjelaskan bahwa Indonesia akan memberikan karpet merah bagi semua negara untuk melakukan realisasi investasi di Indonesia dan tidak hanya condong kepada satu negara.

Sebelumnya, saat Presiden Jokowi bertemu dengan para investor di Glasgow di sela-sela KTT Pemimpin Dunia COP26, Indonesia juga mendapatkan komitmen investasi sebesar USD9,2 miliar. Sehingga jika ditotal dengan jumlah komitmen investasi yang didapat di UEA, jumlahnya mencapai USD41,99 miliar.

Selain di bidang investasi, dalam pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Pangeran MBZ juga dibahas isu di bidang perdagangan. Kedua pemimpin sepakat agar perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara kedua negara dapat segera diselesaikan.

“Perundingan sudah dilakukan beberapa kali dan Presiden mengharapkan pada bulan Maret 2022 perundingan dapat diselesaikan,” ucap Menlu. (ATN)

Indonesiakadin indonesiaKADIN Siap Kawal Investasi UEA di Indonesia