KENDARI, LENTERASULTRA.COM- Kehadiran direksi baru bank Sultra membawa berkah bagi puluhan pegawai di bank milik pemerintah daerah tersebut. Dibawah pimpinan Abdul Latif, sebagai Direktur Utama (Dirut), mereka naik status dari pegawai dasar atau dikenal dengan tenaga non admin, menjadi tenaga pelaksana atau admin.
Tidak hanya itu, bersamaan dengan perubahan status puluhan pegawai tersebut, kesejahteraan mereka juga berubah. Sebab gaji yang diterima juga naik antara 50 hingga 100 persen, menyesuiakan dengan status yang diemban saat ini.
Kurang lebih 30-an pegawai dasar di Bank Sultra yang naik status menjadi pelaksana admin. Kenaikkan ini terjadi dua tahap selama kurang lebih dua tahun sejak Abdul Latif dipercaya oleh pemegang saham untuk memimpin Bank Sultra. Pertama, saat dia menjabat Direktur Umum merangkap pelaksana tugas (PLT) Dirut, Oktober 2019 hingga akhir Desember 2020 lalu. Di periode ini, Abdul Latif menaikkan status karyawannya kurang lebih 20-an orang.
Mereka umumnya pegawai dasar yang sudah memiliki masa kerja minimal 10 tahun mengabdi dan paling lama 24 tahun bekerja di Bank Sultra. Kedua, saat ia menjabat Dirut. Periode menjadi Dirut antara Maret hingga Oktober 2021, Abdu Latif kembali mengangkat sekitar 10 orang tenaga dasarnya menjadi tenaga admin. Mereka juga umumnya adalah pegawai dasar yang sudah satu hingga dua dekade mengabdi. Bahkan ada yang tinggal tiga tahun memasuki ambang pensiun.
“Naiknya status 30-an pegawai non admin (tenaga dasar) menjadi admin ini baru terjadi dalam kurun waktu tujuh hingga delapan tahun terakhir. Kenaikannya terjadi dua tahap dalam dua tahun,” kata Herman H Alli, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank Sultra
Herman bilang, puluhan pegawai yang posisi naik level merupakan orang-orang terbaik, memiliki kinerja yang bagus, disiplin dalam bekerja, pernah diperbantukan diumum serta yang terpenting belum belum menerima sanksi apapun selama 10 hingga belasan tahun mengabdi. “Kenaikan status puluhan pegawai dasar ini, juga didasarkan dengan performa perusahaan sehingga diberikan reward oleh Dirut,” sambungnya.
Herman H Alli mengatakan, puluhan tenaga dasar yang dinaikkan statusnya oleh Dirut Bank Sultra, Abdul Latif, merupakan pegawai tetap yang selama satu hingga dua dekade bekerja sebagai clening service, satpam dan sopir. Pegawai yang dikantornya disebut tenaga non admin, dinaikkan statusnya menjadi pegawai administrasi atau pegawai pelaksana. Mereka dimasukkan menjadi pelaksana administrasi, pelaksana kredit, operasional dan umum.
“Puluhan pegawai yang berubah statusnya. Dan ini menjadi sejarah karena jumlah yang diangkat statusnya juga sangat signifikan. Bahkan ada yang sudah mendekati pensiun juga dinaikkan. Ini sebagai bentuk penghargaan dari direksi. Dan ini terjadi dibawah kepemimpinan Abdul Latif sebagai Dirut,” kata Herman.
Ada berbagai pertimbangan sehingga direksi menaikkan status puluhan pegawai dasarnya itu. Didalam internal bank Sultra akan ada pegawai yang akan purna bakti. Selain itu terdapat kebutuhan penambahan tenaga administrasi dibeberapa unit kerja sehingga dibandingkan melakukan rekrutmen pegawai dari luar, lebih dulu dilakukan assessment pegawai diinternal bank Sultra yang dianggap telah memenuhi syarat dan memiliki kapasitas.
Herman bilang, apa yang diputuskan dan dilakukan Direktur Utama ini, merupakan langkah positif karena sangat membantu kehidupan termasuk kesejahteraan tenaga-tenaga dasar akibat kenaikan status tersebut.”Terima kasih kepada Direksi terkhusus Pak Dirut, karena bapak memperhatikan nasib pegawai bank Sultra termasuk tenaga-tenaga dasar yang tampil di garda terdepan dalam memberikan pelayanan kepada konsumen bank Sultra,” ungkapnya.
Perubahan status tenaga dasar menjadi tenaga admin ini, tidak akan berhenti di 30-an orang ini, Direksi akan terus melanjutkan atau menaikkan perubahan status mereka, sepanjang memenuhi persyaratan. “Ini bukan yang terakhir, kenaikkan status tenaga dasar, akan terus berlanjut dilakukan tentunya dengan bertahap,” kata Herman.
Penulis : Adhi