JAKARTA, LENTERASULTRA.COM – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkap rencana pemerintah untuk menetapkan target investasi senilai Rp1.200 triliun pada 2022. Investasi yang dibidik fokus pada sektor riset dan inovasi.
Menurut Deputi Deregulasi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Yuliot, tahun ini Presiden Joko Widodo memberikan arahan terkait ekonomi berbasis inovasi. Jokowi pun menargetkan capaian investasi Rp900 triliun pada tahun ini, dan kabarnya target itu akan ditingkatkan pada tahun depan.
Pengembangan riset dan inovasi merupakan mandat Undang-Undang (UU) 11/2020 tentang Cipta Kerja. Pengembangan itu memerlukan kolaborasi antara riset perguruan tinggi, lembaga riset pemerintah, dan implementasi riset dalam kegiatan industri.
Yuliot mengungkapkan ekosistem investasi yang baik dapat mendongkrak ekonomi berbasis inovasi dan teknologi. Penguatan sumber daya dan modal di sektor pengetahuan dan inovasi pun perlu ditingkatkan.
Di sisi lain, investasi di sektor riset saat ini masih terbilang kecil, yakni sekitar 1 persen. Hal tersebut perlu menjadi perhatian sehingga iklim riset dan ekosistem investasi dapat berkembang dengan baik.
“Bagi pelaku usaha yang melaksanakan riset dapat diberikan insentif investasi dalam bentuk super deduction, yaitu pengurangan pajak penghasilan (PPh) Badan sesuai Peraturan Pemerintah (PP) 45/2019,” ujar Yuliot dikutip dari asiatoday.id.
Riset dan inovasi kata dia, akan berperan dalam mengembangkan investasi yang didasarkan atas potensi wilayah.
Menurut Yuliot, Kemenves bersinergi dengan kementerian/lembaga lain dan pihak swasta untuk menguatkan peran penelitian dalam mendorong inovasi baru yang dapat mendatangkan investasi. (ATN)