KOLOMBO, LENTERASULTRA.COM – Insiden kebakaran kapal kontainer MV X-Press Pearl di lepas pantai Sri Lanka bulan lalu diduga kuat telah memicu terjadinya bencana ekologi laut di negeri itu. Laut yang tercemar disebut sebagai penyebab utama kematian massal spesies Penyu di perairan Sri Lanka. Laporkan media lokal setempat, Jumat (18/6/2021), banyak satwa Penyu ditemukan mati bergelimpangan di pesisir pantai.
Kapal MV X-Press Pearl yang terdaftar di Singapura dengan mengangkut ratusan ton bahan kimia dan plastik, bulan lalu terbakar hebat selama dua pekan. Sejak 2 Juni, puing-puing kapal dan muatannya sebagian tenggelam di perairan laut Sri Lanka. Pejabat margasatwa mengatakan sejumlah bangkai Penyu lekang – spesies terancam punah menurut International Union for Conservation of Nature – ditemukan di kawasan resor wisata Bentara, 80 km sebelah selatan Kolombo.
“Satu bangkai Penyu lagi terlihat di pantai Induruwa, tepat di selatan Bentara. Dengan temuan ini, jumlahnya bertambah menjadi 15 ekor yang ditemukan di sabuk resor wisata selatan,” kata sang pejabat, dikutip dari asiatoday.id.
Menurut pejabat yang menolak disebutkan namanya itu, bencana lingkungan itu terjadi saat puncak musim kawin Penyu.
Laporan media lokal mengatakan lebih dari 50 Penyu dan 8 lumba-lumba telah ditemukan mati di seluruh pulau sejak kapal terbakar pada 20 Mei. Saat api menyebar, dua ledakan membuang beberapa kontainer ke Samudera Hindia, bersama dengan butiran plastik yang menyelimuti pantai terdekat.
Dilain pihak, para aktivis lingkungan menuntut secara hukum terhadap pemerintah dan manajemen X-Press Feeders karena dinilai gagal mencegah apa yang mereka sebut sebagai ‘Bencana Lingkungan Laut terburuk di Sri Lanka’, sementara polisi Sri Lanka telah meluncurkan penyelidikan kriminal terhadap kapten kapal, kepala teknisi, dan kepala staf. (ATN)