JAKARTA, LENTERASULTRA.COM – Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla) RI, Australian Border Force (ABF) dan Maritime Border Command (MBC) mengumpulkan 36 perwakilan negara sahabat dalam kegiatan The 10th Maritime Security Desktop Exercise (MSDE). Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat kerja sama antarnegara yang memiliki perairan.
Karena masih pandemi Covid-19, maka The 10th MSDE ini diselenggarakan secara luring dan daring. Kegiatan ini diikuti oleh 36 negara perwakilan anggota Heads of Asian Coast Guard Agencies Meeting (HACGAM) dan Indian Ocean Rim Association (IORA).
Negara-negara tersebut mulai dari Indonesia, Australia, Afrika Selatan, Bahrain, Bangladesh, Brunei Darussalam, Iran, Kamboja, Kenya, Komoros, Republik Rakyat Tiongkok (China), Filipina, Hong Kong, India, Jepang, Korea Selatan, Laos, Madagaskar, Malaysia, Maladewa, Mauritius, Myanmar, Mozambik, Oman, Papua Nugini, Pakistan, Seychelles, Singapura, Sri Lanka, Somalia, Tanzania, Thailand, Timor Leste, Turki, Uni Emirates Arab (UEA), Vietnam dan Yaman.
Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Aan Kurnia dalam pembukaan gelaran ini menyampaikan, saat ini terdapat beberapa ancaman keamanan dan keselamatan laut yang dihadapi oleh negara-negara di kawasan. Seiring dengan meningkatnya volume perdagangan dan ketergantungan negara-negara terhadap sumber daya laut, meningkat pula permasalahan di perairan regional.
“Situasi ini perlu menjadi perhatian bagi semua negara pantai di kawasan dan diperlukan kerja sama yang komprehensif antarnegara”, kata Aan yang diwakili Deputi Kebijakan dan Strategi Bakamla RI, Laksda Bakamla Tatit E. Witjaksono, dikutip dari asiatoday.id.
Para peserta akan dibagi menjadi beberapa kelompok kecil untuk mengoptimalkan pemahaman materi yang diberikan. Metode latihan, presentasi dari peserta, dan diskusi dalam memecahkan permasalahan juga dilakukan.
“Bakamla RI bersama pemerintah Australia dalam hal ini MBC dan ABF, telah mengambil inisiatif untuk meningkatkan pemahaman regional terhadap penerapan hukum laut internasional. Salah satu implementasinya melalui pelaksanaan kegiatan MSDE yang telah dilaksanakan sejak tahun 2009,” jelasnya.
“Hal ini juga dibuktikan dengan terjalinnya kerja sama yang kuat antarpenegak hukum laut di kawasan,” tandasnya. (ATN)