JAKARTA, LENTERASULTRA.COM – Pandemi global Covid-19 yang mencengkram dunia saat ini berdampak positif terhadap pertumbuhan jumlah orang kaya di China. Laporan terbaru Forbes menyebutkan, selama pandemi terjadi ledakan jumlah orang kaya yang belum pernah terjadi sebelumnya.
“Bahkan setelah satu tahun dunia melalui pandemi yang menekan perekonomian, orang kaya terus bertambah kaya, bahkan jumlah orang kaya yang masuk daftar tahunan meledak menjadi 2.755 orang,” demikian laporan Forbes, dikutip Rabu (9/6/2021).
Forbes mencatat, per kuartal I-2021, jumlah miliarder bertambah 660 orang menjadi 2,755 orang dibandingkan tahun sebelumnya. Menariknya dari 660 orang tersebut, sekitar 492 orang merupakan miliarder baru, dimana 210 diantaranya berasal dari China dan Hong Kong.
Melansir dari asiatoday.id, penambahan jumlah miliarder baru di China dan Hong Kong selama pandemi, membuat China menyusul Amerika Serikat (AS) dalam kategori negara yang memiliki jumlah miliarder terbanyak. Forbes mencatat, AS memiliki miliarder terbanyak di dunia dengan jumlah 724 orang, diikuti China (termasuk Hong Kong dan Makau) dengan 698 orang. Itu berarti hanya selisih 26 miliarder antara AS dan China.
Disebutkan, bisnis yang melahirkan miliarder baru sebagian besar terkait dengan teknologi digital, telekomunikasi, e-commerce, bahkan air kemasan. Meskipun dunia terpukul oleh pandemi Covid-19 yang memicu peningkatan permintaan terhadap alat kesehatan, rupanya teknologi digital dan air kemasan justru lebih banyak menambah pundi-pundi kekayaan miliarder dunia, termasuk Asia.