TOKYO, LENTERASULTRA.COM – Jepang berencana menerbitkan paspor vaksin untuk penerbangan internasional. Paspor yang diharapkan berbentuk aplikasi itu dapat diakses melalui ponsel pintar setiap pengguna. Nantinya, wisatawan dapat memindai kode QR di bandara sebelum naik pesawat.
Kebijakan ini diharapkan dapat melanjutkan perjalanan bisnis yang telah terhenti selama pandemi. Penerapannya membuat Negeri Sakura akan bergabung dengan negara lain, seperti China, Uni Eropa, dan beberapa negara Asia Tenggara.
Kono sebelumnya telah menjelaskan bahwa mewajibkan sertifikasi vaksinasi dapat menyebabkan diskriminasi terhadap warga negara Jepang yang kurang mampu. Selain untuk penerbangan internasional, paspor vaksin juga akan mencatat hasil rapid test antigen. Bukan untuk perjalanan domestik, melainkan mengatur keluar-masuk restoran atau ke sebuah acara olahraga.
Setidaknya sekitar 2,3 juta penduduk di Jepang telah menerima dosis pertama vaksin Covid-19, yang sebagian besarnya merupakan petugas kesehatan. Angka vaksinasi Jepang lebih rendah daripada negara-negara dengan upaya lebih cepat, seperti Israel, Inggris, dan Amarika Serikat.
Saat ini, kurang dari 1 juta orang telah menerima tahapan kedua dosis vaksin jenis Pfizer-BioNTech, satu-satunya merek vaksin yang digunakan dan disetujui pemerintah Jepang. (ATN)