CANBERRA, LENTERASULTRA.COM – Sebuah penelitian terhadap dampak dari kebakaran semak-semak Black Summer Australia antara 2019 dan 2020 mengungkap gambaran yang mengerikan di atmosfer. Dalam simulasi yang dilakukan ilmuwan, kebakaran yang terburuk dalam sejarah Australia itu mengirimkan satu triliun gram partikel asap sampai stratosfer bumi.
Dalam studi baru yang dipimpin Pengfei Yu dari Universitas Jinan China, para ilmuwan mensimulasikan bahwa peristiwa itu menunjukkan kebakaran hutan terburuk yang meninggalkan dampak cukup lama di langit kawasan itu.
Dikutip dari asiatoday.id, dalam kasus kebakaran Black Summer, api mengirimkan hampir satu triliun gram partikel asap ke stratosfer, yang menurut para peneliti merupakan jumlah terbesar yang pernah didokumentasikan di era satelit.
“Semakin tinggi asap yang disuntikkan, semakin lama asap itu bertahan dan semakin luas jangkauannya,” jelas Yu.
Menurut perhitungan para peneliti, asap Black Summer terdiri dari sekitar 2,5 persen karbon hitam, yang membantu memberikan efek pemanasan di stratosfer yang berlangsung selama sisa tahun ini.
Selain memanaskan stratosfer, para peneliti mengatakan asap kebakaran yang sangat lama ini juga akan mengurangi lapisan ozon di stratosfer, menghancurkan molekul ozon di garis lintang menengah-atas di belahan bumi selatan, dan kemungkinan membuat lubang ozon. (ATN)