Sultra Ekspor Kelapa Sawit 309 Ton ke China

 

 

komoditas ekspor Sulawesi Tenggara, kelapa sawit. Ist.

KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Sulawesi Tenggara mengeksopor kelapa sawit sebanyak 309 ton ke China. Hal itu disampaikan Kepala Kantor Bea Cukai Kendari, Denny Benhard Parulian. Ia menjelaskan bahwa Sulawesi Tenggara telah berhasil melalukan ekspor kelapa sawit ke China melalui PT Sinar Sawit Indo sebanyak 309 ton yang dimuat dalam 15cCountainer dengan devisa sebesar US $157.781.

 

“Kami telah berhasil melakukan ekspor residu sawit dengan negara tujuan China sebanyak 309 ton. Selain itu juga memberikan pemasukan penerimaan negara melalui bea keluar sebesar 34 juta rupiah dan dana pungutan sawit sebesar 108 juta rupiah,” ungkap Denny.

 

Selain kelapa sawit, Sultra sudah berhasil melalukan ekspor sebanyak tiga kali di awal tahun 2021. Hal ini merupakan hasil nyata dari sinergi Bea Cukai Kendari dengan Tim Klinik Ekspor Sulawesi Tenggara yang selama ini telah beberapa kali melakukan asistensi kepada para pelaku usaha yang berpotensi melakukan ekspor.

 

“Tahun 2021 dibuka dengan awal yang menggembirakan dengan adanya ekspor perdana dari Sulawesi Tenggara sebanyak 3 komoditi perkebunan yaitu pala, mete, dan residu sawit.  Ini membuktikan bahwa ekspor produk Sulawesi Tenggara bisa dilakukan langsung dari Sulawesi Tenggara dan kami menghimbau kepada seluruh pelaku ekspor produk asal Sulawesi Tenggara agar mengekspor langsung dari Sulawesi Tenggara,” tuturnya.

Ditambahkannya, dengan melakukan ekspor langsung dari Sulawesi Tenggara maka pelaku ekspor akan mendapat keuntungan berupa efisiensi biaya dan mutu produk lebih terjaga. Masyarakat Sulawesi Tenggara juga akan mendapatkan harga terbaik sesuai harga ekspor. Selain itu, direct export ini juga dapat memberikan penerimaan bagi pemerintah daerah berupa penerimaan negara bukan pajak, meningkatkan volume ekspor daerah, dan dapat meningkatkan jumlah dana alokasi untuk pemerintah daerah. (B)

 

Reporter: Sri Ariani

Editor: wulan

SultraSultra Ekspor Kelapa Sawit 309 Ton ke China