KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Situasi pendemi seperti yang tengah berlangsung saat ini menuntut masyarakat lebih ekstra dalam menambah imun dan juga tentunya mengurangi interaksi secara langsung. Hal tersebut mendorong Bank Indonesia (BI) terus gencar untuk mengimbau masyarakat khususnya UMKM agar menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai metode pembayaran digital.
Kepala Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah dan Manajemen Internal BI Sultra, Ahmadi Rahman mengungkapkan, bahwa untuk wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra), BI menargetkan pengguna QRIS hingga akhir tahun 2021 bisa tumbuh sebanyak 69 ribu merchant.
“Jadi, digitalisasi merupakan salah satu modal penting bagi UMKM untuk dapat bersaing saat pandemik Covid-19. Hal ini bertujuan agar masyarakat mengurangi interaksi secara langsung. Apa lagi bagi pelaku bisnis harus bisa beradaptasi dengan kondisi ini dan memanfaatkan QRIS sebagai metode pembayaran,dan tentunya dapatmemberikan nilai tambah untuk usahanya,” ungkapnya.
Selain itu, berdasarkan data historis pemilik QRIS, program-program nasional elektronifikasi, serta integrasi dan digitalisasi keuangan, BI melihat potensi digitalisasi Sultra sangat besar. Bank Indonesia berharap pengguna QRIS dapat tumbuh dua kali lipat dari tahun 2020 dan target sampai akhir 2021 bisa mencapai sekitar 69 ribu
“Pemanfaatan metode pembayaran dengan menggunakan QRIS memiliki banyak keunggulan. QRIS bisa menjadi ujung tombak dalam mendorong digitalisasi usaha mikro, kecil, dan menengah agar semakin inklusif,” ucapnya.
Ia menambahkan, BI Sultra terus berupaya mengatasi permasalahan akses pemasaran dengan sistem pembayaran digital untuk UMKM di Sultra. Hal itu dinilai penting dilakukan mengingat UMKM menjadi salah satu pilar penopang ekonomi nasional di masa pandemi. Dari data yang ada hingga 8 Januari 2021, pengguna QRIS di Sultra sebanyak 33.369 merchant yang terdiri dari UMKM dagang dan jasa,” tutupnya. (B)
Reporter: Sri Ariani
Editor: Wulan