Ketua IDI Sultra Sarankan Suntik Vaksin Sinovac ke SDM Kesehatan dan Para Pimpinan

 

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulawesi Tenggara, dr. La Ode Rabiul Awal alias Dokter Wayonk. Foto: Ist.

KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulawesi Tenggara (Sultra), dr. La Ode Rabiul Awal menyarankan agar vaksin sinovac terlebih dahulu di berikan kepada tenaga kesehatan, nakes dan seluruh pimpinan atau pejabat yang ada di Sultra. Semua itu dilakukan agar kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin tersebut tidak menjadi polemik di mata sebahagian orang.

 

Ketua IDI Sultra yang akrab disapa Dokter Wayonk, mendukung upaya keputusan dan kebijakan pemerintah dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19 khususnya dengan penggunaan vaksin sinovac. Akan tetapi yang mesti mendapatkan vaksin itu terlebih dahulu harus memprioritaskan nakes dan para pejabat.

 

“Kalau saya mendukung penuh kebijakan pemerintah. Pertama SDM Kesehatan dan para Opinion Key Leader,” katanya, Senin (11/01/2021).

 

Bahkan Dokter Wayonk bersedia untuk menjadi orang pertama di suntik vaksin sinovac, yang terpenting keakuratan atau keampuhan vaksin tersebut telah memenuhi kaidah ilmiah, aspek halal/haram sudah ada dari MUI dan sudah menjadi program/kebijakan pemerintah.

 

“Kalau saya, selama sudah terpenuhi kaidah ilmiah pengetahuan, kenapa tidak,” ucapnya.

 

Akan tetapi, keinginan dirinya untuk memberi contoh dan menjadi orang pertama dilakukan vaksin tersebut tak bisa dilakukan. Pasalnya, informasi yang dihimpun oleh awak Lenterasultra, vaksin tersebut hanya akan diberikan kepada orang yang sehat tanpa penyakit komorbit dan berumur 19-59 tahun. Sementara Dokter Wayonk sendiri pernah terkonfirmasi positif Covid-19 pada 30 November 2020 lalu.

 

“Hanya kalau penyintas, katanya tidak boleh,” ucapnya.

 

Kendati demikian, Dokter Spesialis Bedah itu berharap agar masyarakat Sultra jangan terprovokasi dengan adanya isu-isu miring tentang pandemi Covid-19. Pemerintah Sultra pada khususnya dan seluruh garda terdepan sedang berjuang melawan wabah tersebut. Sebaiknya saling rangkul dan kerjasama dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 agar semua aktifitas bisa normal kembali.

 

Untuk diketahui, MUI telah menetapkan vaksin Covid-19 produksi Sinovac halal dan suci. Namun penggunaan vaksin tersebut masih menunggu izin keamanan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). (B)

 

Reporter: Herlis Omputo Sangia

Editor: Wulan

Ketua IDI Sultra Sarankan Suntik Vaksin Sinovac ke SDM Kesehatan dan Para PimpinanSultra