KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Pandemi Covid-19 tidak terlepas dari penyebaran dan dampaknya. Kondisi ini telah memberikan banyak pelajaran bagi bangsa dan sektor industri. Strategi memanfaatkan dunia digital dengan lebih intens menjadi salah satu jalan keluar agar semua kegiatan tetap bisa berjalan meskipun dalam kondisi minimal.
Belajar jarak jauh secara daring, rapat virtual, hingga belanja daring menjadi budaya yang semakin kental saat ini. Masih eksis dan relatif sehatnya platform-platform marketplace, seperti Bukalapak, Tokopedia, GoFood di sektor kuliner, dan banyak usaha pengantaran barang (kurir) membuktikan bahwa UMKM masih menjadi penopang ekonomi yang patut diperhitungkan.
Deputi SDM Kementerian Koperasi dan UMKM RI, Anang Rahman menyampaikan, perubahan perilaku konsumen dengan membatasi interaksi fisik dan mengurangi aktifitas diluar rumah terbukti telah memberikaan peluag lebih besar terhadap UMKM yang telah berhubungan dengan ekosistem digital.
“Per tanggal 5 Desember 2020 program BBI telah berhasil menambah UMKM yang bergabung sejumlah 2.255.711. sehingga UMKM yang terhubung dengan ekosistem digital mencapai 10.255.711 atau 16 persen,” ungkapnya dalam webinar UMKM sebagai solusi pembangunan ekonomi di tengah resesi pandemi Covid-19 (19/12/2020).
Dalam perkembangannya 42 persen UMKM di Indonesia menggunakan sosial media/ digital platfroms dalam merespon pandemi Covid-19. Sementara itu 40 persen UMKM merubah kategori produk selama Covid-19 seperti homecare, makanan dan kesehatan.
“Upaya Kementerian KUKM dalam mendorong digitalisasi UMKM melakukan beberapa langka yaitu peningkatan kapasitas SDM, perbaikan proses bisnis, perluasan akses pasar, dan local heroes,” ujarnya.(Ads/Iksan Maligano)
#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan
#cucitangandengansabun