KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Semenjak Covid-19 ditetapkan berstatus pandemi, ada banyak sektor ekonomi domestik dan global yang terpengaruhi. Dampak pandemi paling terasa terjadi pada sektor usaha mokro, kecil, dan menengah (UMKM). Pelaku UMKM mengalami dampak negatif dan kendala akibat Covid-19.
Deputi Sumber Daya Manusia Kementerian Koperasi dan UMKM RI, Anang Rahman menyampaikan, berdasarkan laporan pengaduan di Kemen KUKM pada bulan Oktober kendala yang dihadapi yaitu sulitnya bahan baku sebesar 38,17 persen , sulitnya permodalan 39,22 persen, penjualan permintaan 22,90 persen, distribusi terhambat 40,48 persen dan produksi terhambat mencapai angka 38,09 persen.
“Sulitnya bahan baku dan kurangnya produksi, akan menimbulkan terjadinya pemutusan hubungan kerja. Sehingga dalam masa new normal ini harus merubah carap pandang untuk lebih kreatif demi keberlangsungan UMKM,” ungkapnya dalam serial webinar yang diadakan LEMI PB HMI.
Sementara berdasarkan survey Badan Pusat Statistik mencatat penurunan pendapatan untuk usaha mikro dan kecil mencapai angka 84,2 . Untuk menengah dan besar berada diangka 82,29. Sehingga dengan kondisi tersebut pelaku UMKM harus lebih kreatif dalam menjalankan usaha salah satunya dengan memanfaat media sosial.
Ia juga berharap kepada masyarakat khususnya kepada pelaku UMKM untuk selalu protokol kesehatan sehingga aktifitas bisa normal kembali seperti sebelumnya. (Ads/Iksan Maligano)
#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan
#cucitangandengansabun