KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Tenggara mengadakan pertemuan tahunan dengan tema bersinergi membangun optimisme pemulihan ekonomi. Berbeda dari tahun sebelumnya event kali ini membatasi tamu undangan yang hadir. Tamu pun wajib mengikuti protokol kesehatan, mulai dari cuci tangan hingga rapid test.
Kepala Perwakila BI Sultra, Suharman Tabrani menjelaskan, perekonomian Sultra mengalami perbaikan pada triwulan III 2020 meskipun masih mengalami kontraksi sebesar 1,8 persen imbas dari pandemi covid -19. Meskipun demikian, kondisi tersebut masih lebih baik jika di bandingkan dengan perekonomian Indonesia yang kontraksi sebesar 3,5 persen.
“Meskipun kondisi kurang kondusif, namun prospek terhadap perekonomian Sultra masih cukup baik, diindikasi dengan perkembangan investasi hingga triwulan III 2020 yang sudah menyamai realisasi investasi tahun 2019,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, inflasi Sultra pada tahun 2020 berada pada tingkat rendah dan terjaga. Hingga November 2020 inflasi Sultra tercatat sebesar 1,22 persen. Ditengah situasi pandemi seperti saat ini, perlambatan ekonomi sedang terjadi. Namun ekonomi Sultra masih tercatat positif meskipun cenderung terjadi perlambatan. Tidak hanya itu, di bidang pembayaran BI Sultra terus mendorong penggunaan transaksi non tunai dalam melakukan transaksi keuangan dimasyarakat.
“Salah satu upaya yang di lakukan BI adalah dengan mendorong pemanfaatan Quick Response Code Indonesia Standar (QRIS) sebagai pembayaran digital,” jelasnya.
Dalam upaya memutus mata rantai Covid -19, BI terus mendorong penggunaan QRIS untuk berbagai transaksi masyarakat bahkan hingga ke pasar tradisional.
“QRIS dapat dipergunakan tanpa tatap muka serta akan mempermudah transaksi dengan nyaman dan aman ditengah pandemi Covid -19 yang terjadi saat ini,” pungkasnya. (Ads/ Sri Ariani)
#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan
#cucitangandengansabun