KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Puluhan massa yang menggelar aksi unjuk rasa pada Senin (23/11/2020) di Institut Agama Islam Negri (IAIN) Kendari berakhir ricuh. Massa mendesak masuk di gedung rektorat namun dihadang oleh security yang berjaga.
Massa yang geram memaksa masuk ke gedung rektorat. Sayangnya petugas keamanan yang berjaga ketat tak mengizinkan masuk. Aksi dorong-dorongan dan saling kejar-kejaran pun terjadi. Massa dalam jumlah besar itu kemudian berhasil menembus pertahanan dan menduduki gedung rektorat. Ironisnya, Rektor IAIN Kendari tak juga menemui mereka.
“Dari tadi pagi kita jagai tetapi sampai sekarang belum ada yang mau menemui kita,” ucap koordinator aksi, Sarman.
Sarman mengatakan, aksi ini dilakukan untuk menuntut agar Rektor IAIN, Prof. Dr. Faizah Binti Awad, M.Pd, mencopot oknum dosen yang diduga telah melakukan pencabulan terhadap beberapa mahasiswa. Versi massa, dosen tersebut melakukan aksinya dengan modus meminta mahasiswanya untuk datang sendirian ke kampus dan membuka jilbab. Alasannya akan berfoto untuk keperluan laporan.
Di tempat yang sama, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Masdin, menyayangkan perilaku dosen yang merusak citra IAIN Kendari. Pihaknya sudah menerima laporan dari beberapa mahasiswa asuhannya dan saat ini sedang mengumpulkan bukti-bukti yang cukup untuk memproses oknum dosen tersebut.
“Sudah ada enam orang yang kami terima BAP-nya. Kita belum konfirmasi ke dosen itu tapi sudah ada tim kode etik yang dibentuk untuk menindaklanjuti,” ucapnya di hadapan awak Lenterasultra.
Sampai saat ini, aksi unjuk rasa menuntut Rektor IAIN Kendari, agar mencopot oknum dosen belum mendapat sahuatan dari perwakilan IAIN Kendari. Rektor IAIN pun belum memberikan komentar tentang kasus tersebut. Informasi yang dihimpun, pihak IAIN sedang melakukan rapat internal dan belum ada keputusan resmi terkait hal ini. (A)
Reporter: Herlis Omputo Sangia
Editor: Wulan