Bunda Paud Sultra Sebut Kekerasan Anak Meningkat Akibat Tekanan Ekonomi Keluarga

Suasana rapat koordinasi Bunda Paud se-Sultra. Foto: Herlis. 

KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) Sulawesi Tenggara (Sultra), Agista Aryani menyebut, akibat dampak pandemi Covid-19 yang berkepenjangan di Sultra salah satunya adalah terjadinya kekerasan terhadap anak. Hal ini disampaikannya saat menggelar acara rapat koordinasi dan sosialisasi Bunda Paud se- Provinsi Sultra tahun 2020, Senin (16/11/2020).

Ia menuturkan, kekerasan terjadi karena tekanan ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi seperti hilangnya mata pencaharian akibat PHK yang dilakukan di berbagai tempat atau perusahaan.

“Ini semua karena kondisi ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Banyak masyarakat yang di-PHK dan usaha-usaha mereka mengalami penurunan pemasukan bahkan tidak operasi lagi atau berhenti,” ucapnya.

Untuk mengantisipasi maraknya kekerasan terhadap anak, Ketua PKK Sultra itu menekankan kepada seluruh tenaga pendidik yang tergabung dalam guru Paud se-Sutra agar menjadi garda terdepan dalam menekan kasus-kasus baru yang mengancam pertumbuhan generasi muda nantinya.

“Semua masyarakat khususnya Guru Paud harus berperan aktif dalam memberikan edukasi kepada yang lain agar anak-anak kita tidak lagi mengalami kekerasan,” ungkap Agista.

Bagi masyarakat yang melihat, mengalami atau mendapat informasi terkait adanya kekerasan terhadap anak, maka pihaknya berharap agar mereka diberi laporan dan akan menindak tegas pelaku-pelaku kekerasan itu.

“Kami mendukung aparat tentang hukuman yang akan diberikan kepada pelaku kekerasan anak. Harus diberikan hukuman yang berat,” pungkasnya. (Ads/Herlis Omputo Sangia).

#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibubapakpakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan
#cucitangandengansabun

Bunda Paud Sultra Sebut Kekerasan Anak Meningkat Akibat Tekanan Ekonomi KeluargaKota KendariSultra