PT Luwu Bantah Duduki Lahan PT Kurnia, Yonki : Kami Kelola Lahan Rumpun Keluarga

KENDARI, LENTERASULTRA.COM- PT Luwu Persada Nusantara (LPN) angkat bicara terkait polemik lahan tambang di Desa Latowu, Kelurahan Lelewawo, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara. Menurut Direktur Utama (Dirut) PT LPN, Yonki Montolalu, pihaknya tidak pernah menduduki Izin Usaha Produksi (IUP) Operasi Produksi PT Kurnia Tehnik Jayatama di Batuputih.

“Kami tidak pernah menduduki IUP PT Kurnia. Yang kami tempati saat ini, adalah lahan rumpun keluarga di Desa Batuputih,” kata Yonki Montolalu, saat ditemui disalah satu hotel di Kendari, Minggu, (8/11/2020). Dirut PT Luwu ini mengaku, ada delapan rumpun keluarga dilahan yang mereka duduki saat ini. Diantaranya, ada lahan dari rumpun keluarga Badaruddin Cs dengan luas sekitar 100 hektar. Lahan dari rumpun ini, rencananya akan dijadikan stok file oleh PT Luwu.

Selain itu, ada juga lahan dari rumpun Lagani, Sitti Mulia, Bustam Pallemai dan Abdul Latif. Lahan dari rumpun ini berada di wilayah sero perairan dengan luas sekitar 400 meter x 300 meter persegi. Kawasan ini, sambung Yonki akan digunakan tambat labuh bagi kapal-kapal tag boat.

“Kami memiliki dokumen resmi teekait lahan dari rumpun keluarga ini. Saat ini, kami lagi cari formula yang tepat dan akan berkoordinasi dengan perizinan terkait, untuk bisa mendapatkan izin mengelola lahan rumpun keluarga,” katanya. Meski mendapat “restu” lahan dari delapan rumpun keluarga, Yonki mengaku jika perusahaannya belum melakukan aktifitas apapun. “Kami paham aturan tambang. Tanpa ada izin, kami tidak bisa beraktifitas,” sambungnya.

Terkait keberadaan personil brimob di Desa Latowu, Yonki mengatakan bahwa, kehadiran personil Brimob merupakan permintaan resmi dari dirimya, selaku Direktur Utama PT Luwu. “Saya bersurat resmi kepada Dansat, meminta bantuan personil Brimob,” katanya.

Menurut Yonki, keberadaan personil Brimob sangat dia butuhkan untuk membantu melakukan pengamanan didalam lahan dari delapan rumpun keluarga tersebut. Hal ini dilakukan karena di wilayah Batuputih kerap terjadi penyerobotan lahan.

Penulis : Adhi

BatuputihKolaka UtaraPT KurniaPT Luwu