BEIJING, LENTERASULTRA.COM – Wabah brucellosis di China dilaporkan telah menginfeksi lebih dari 6 ribu di Lanzhou, Ibu Kota provinsi Gansu di barat laut China. Brucellosis ada sebuah penyakit baru yang diakibatkan bakteri.
Dikutip dari CNA yang dilansir Asiatoday.id, Sabtu (7/11/2020), pemerintah setempat melakukan pengujian pada 55.725 orang di wilayah tersebut dengan 6.620 dinyatakan positif brucellosis.
Jumlah tersebut meningkat usai pertengahan September lalu, sebanyak 3.245 kasus positif brucellosis yang diidentifikasi.
Menurut media pemerintah China Global Times, komisi kesehatan Lanzhou mengungkapkan bahwa wabah tersebut berasal dari sebuah pabrik biofarmasi yang dimiliki oleh China Animal Husbandry Industry.
Hasil penyelidikan menyatakan bahwa pabrik tersebut menggunakan desinfektan kedaluwarsa selama Juli hingga Agustus 2019 dalam proses produksi vaksin brucellosis. Hal ini membuat gas limbah tercemar bakteri.
Gas limbah yang terkontaminasi lalu membentuk aerosol dan terbawa angin ke Lanzhou Veterinary Research Institute, tempat di mana wabah pertama kali tercatat pada November tahun lalu.
Dilaporkan Global Times, seorang pejabat dari Lanzhou Bureau of Agriculutre and Rural Affairs menyebutkan bahwa 8 orang yang bertanggung jawab atas insiden tersebut telah dipecat dan mendapatkan peringatan.
Selain itu, 10 juta yuan dana kompensasi telah dialokasikan pada 24 September untuk pemantauan, pengobatan, dan kompensasi bagi mereka yang terinfeski.
Pabrik Zhongmu Lanzhou, asal terjadinya insiden tersebut, juga berjanji untuk menjamin pemberian kompensasi secara penuh.
Komisi Kesehatan Lanzhou mencatat, hingga 4 November, 126 pasien telah dirawat di 11 rumah sakit. Selain itu, wilayah tersebut juga telah membuka klinik dan jalur khusus bagi orang-orang yang melaporkan gejala brucellosis dan memberikan perawatan standar gratis.
Wei Qingxiang, Wakil Walikota Lanzhou, mengatakan bahwa pemerintah akan terus melakukan tes gratis. Mereka yang positif antibodi dan memiliki reaksi buruk akan mendapatkan pengobatan gratis dan standar, serta mendapatkan pemantauan kesehatan jangka panjang serta perawatan seumur hidup.
Wei juga mendesak agar perusahaan lebih mempercepat relokasi pabrik ke luar kota untuk mencegah sumber bahaya yang tersembunyi.
Menurut World Health Organization (WHO), manusia bisa terkena brucellosis, yang gejalanya mirip flu, melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, mengonsumsi makanan atau minuman produk hewani yang terkontaminasi, serta menghirup agen yang terbawa udara. Beberapa gejala bisa menjadi kronis dan tidak pernah hilang. (ATN)