PASURUAN, LENTERASULTRA.COM – Aktivitas ekspor produk pertanian Indonesia di pasar global terus bergeliat walau di masa pandemi Covid-19. Yang terbaru, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor perdana produk asam amino untuk pakan ternak berupa Trytophan Granule sebanyak 327 metrik ton ke tujuh negara di Asia dan Eropa.
Produk dengan nilai mencapai Rp22,5 milyar ini berhasil menembus pasar baru di Vietnam, India, Jerman, Inggris, Polandia, Belanda dan Prancis.
“Kita mengapresiasi pencapaian dari PT CJ Indonesia. Walau di masa pandemi mampu menembus pasar ekspor baru. Ini pencapaian yang luar biasa,” kata Mentan SYL saat melepas ekspor di kantor PT Cheil Jedang Indonesia, Pasuruan, Jawa Timur, sebagaimana keterangan tertulisnya, Selasa (3/11/2020).
Sebagai referensi, asam amino adalah bagian terkecil dari struktur protein. Sebagai bentuk paling kecil dari protein inilah yang dapat memudahkan penyerapan bahan pangan atau pakan pada mahluk hidup sehingga menjalankan fungsinya dengan lebih baik.
PT CJI adalah perusahaan bioteknologi bermodal asing dari Korea yang telah mengawali bisnisnya di Indonesia sejak tahun 1988 dan telah memiliki enam jaringan bisnis masing-masing bioteknologi, feed dan livestock, food, logistik dan entertainmen.
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan Menteri Pertanian, apalagi feed additive ini masih dalam kewenangan Kementan. Harapannya kami dapat memberikan dampak terhadap perekonomian melalui peningkatan ekspor,” kata Direktur Utama PT CJI, Shin Hee Sung.
Tryptophan granule sendiri merupakan produk baru yang dikembangkan pihaknya guna menjawab permintaan pasar global khususnya untuk produk asam amino pakan ternak dan hewan yang lebih kompetitif baik harga dan ramah lingkungan.
Potensi Industri Bioteknologi
Sementara itu, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil yang turut mendampingi Menteri Pertanian bersama dengan Direktur Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan, Direktur Jendral Perkebunan, Direktur Jendral Tanaman Pangan serta Direktur Jendral Prasarana dan Sarana Pertanian menyampaikan bahwa dari data sistem perkarantinaan, IQFAST, sepanjang tahun 2020 PT CJI telah rutin melakukan ekspor asam amino berupa Lyson sulfat. Dengan total 10,632 ribu ton senilai Rp133,4 milyar ke 17 negara.
“Alhamdulilah ekspornya rutin dan kini dapat bertambah ragamnya,” kata Jamil.
Pengembangan industri bioteknologi pertanian menjadi perhatian Kementerian Pertanian, terlebih orientasi dari usaha ini selain dapat memenuhi kebutuhan domestik, 90 persen produknya berorientasi ekspor.
“Negara kita dengan tanah yang subur, hujan yang cukup dan memiliki keragaman hayati yang besar. Menjadikan kita sebagai negara yang paling potensial dalam pengembangan bioteknologi. Ini yang harus kita dukung bersama,” pungkas SYL. (AT Network)