Gelombang TKA China ke Indonesia: 168 Orang Tiba di Manado, 150 Orang Tiba di Bintan

 

TKA China di Indonesia —ist–

JAKARTA, LENTERASULTRA.COM – Gelombang Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China  kembali berdatangan di Indonesia.

Yang terbaru, 168 TKA asal China tiba di Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sabtu (26/9/2020) lalu, dengan menggunakan pesawat Charter Sriwijaya Type B737-800, Call Sign PK – CMQ dengan rute Ningbo (China) – Manado.

168 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China ini akan bekerja di Perusahaan Tambang Nikel PT. Harita Group di Kelurahan Tomori Kecamatan Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara.

Kedatangan 168 TKA asal China ini sempat menimbulkan kekhawatiran masyarakat ditengah pandemi Covid-19 apalagi Kota Manado, Sulawesi Utara sudah berada di Zona Orange Covid-19.

General Manager (GM) PT Angkasa Pura 1 Sam Ratulangi Manado Minggus Gandeguai mengatakan, masyarakat Kota Manado tidak perlu resah dan khawatir soal kedatangan para TKA China tersebut.

“Tidak perlu khawatir karena mereka dalam kondisi sehat yang dibuktikan dengan dokumen kesehatan dan juga dilakukan pengawasan yang ketat dari tim KKP saat tiba di Manado,” terang Minggus, Kamis (1/10/2020).

Selain di Manado, pada Jumat (2/10/2020), sebanyak 150 TKA China juga mendarat di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Para TKA ini akan bekerja di PT Bintan Alumina Indonesia (BAI).

Ratusan pekerja asing ini terbang menggunakan pesawat Qingdao Airlines dari China dan mendarat di Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang, Provinsi Kepri.

Sejumlah tenaga kesehatan dari perusahaan PT BAI yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap langsung menyambut kedatangan pekerja.

Kepala Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjungpinang, Agus Jamaluddin mengatakan, kedatangan TKA China ini merupakan gelombang ketiga.

Gelombang pertama Agustus lalu sebanyak 340 orang, kemudian 150 orang pada awal September.

“Mereka akan bekerja di PT BAI,” kata Agus kepada wartawan di Bandara RHF Tanjungpinang dikutip Asiatoday.id, Jumat (02/10/2020).

Agus menegaskan, protokol kesehatan tetap dilakukan seperti kedatangan sebelumnya. Para pekerja asing membawa hasil rapid test dari China.

Kendati hasil rapid test mereka negatif, para pekerja asing tetap diperiksa kembali, seperti diwawancara, pengukuran suhu tubuh, denyut nadi, serta mengisi kartu HAC.

“Penerapan protokol kesehatan ini berlaku bagi setiap siapa saja yang masuk Indonesia,” tegasnya.

Nantinya, para TKA China sebelum mulai bekerja akan menjalani dulu proses karantina di mess perusahaan.

Sebelumnya, Direktur PT BAI Santoni mengatakan, para TKA China tersebut memiliki keahlian diberbagai bidang untuk membangun PLTU dan smelter di Galang Batang.

Pembangunan PLTU di lokasi perusahaan ditargetkan rampung pada November 2020, sedangkan pembangunan smelter pada Januari 2021 sudah beroperasi. (ATN)