China Makin Mantap Ikat Indonesia Melalui Kerja Sama Belt And Road Initiative

 

Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah saat berbicara dalam webinar bersama antar partai politik Indonesia dan Republik Rakyat China (RRC) yang bertajuk “Bersama Membangun Belt and Road, Bersama mendorong perkembangan ekonomi dan kehidupan rakyat pada Senin (28/09/2020) —ist–

JAKARTA, LENTERASULTRA.COM – China makin mantap mengikat Indonesia melalui Kerja Sama Belt And Road Initiative (BRI).

Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah mengatakan, kerangka kerja sama Belt and Road Initiatives (BRI) antara pemerintah Indonesia dan China harus menjunjung tinggi prinsip saling menghargai dan kesetaraan.

Ahmad Basarah menegaskan hal itu dalam webinar bersama antarpartai politik Indonesia dan Republik Rakyat China (RRC) yang bertajuk “Bersama Membangun Belt and Road, Bersama Mendorong Perkembangan Ekonomi dan Kehidupan Rakyat” dikutip Asiatoday.id,  Senin (28/9/2020).

Basarah yang juga menjabat sebagai ketua DPP PDI Perjuangan bidang Luar Negeri didampingi oleh Direktur Hubungan Luar Negeri DPP PDI Perjuangan Hanjaya Setiawan. Hadir juga antara lain Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto didampingi oleh Dave Laksono, dan Ketua Bidang Luar Negeri Partai Gerindra Irawan Ronodipuro.

Dari pihak China hadir Menteri Luar Negeri IDCPC Song Tao, Dubes China untuk Indonesia Xiao Qian, Wakil Gubernur Zhejiang Feng Fei, dan ahli dari NDRC.

Basarah mendorong agar kerja sama dalam kerangka BRI (Belt and Road Initiatives) ini dapat diimplementasikan dalam berbagai bidang yang lebih luas.

Indonesia mengadopsi prinsip ini dengan senantiasa berpegang teguh pada prinsip Trisakti Bung Karno, yakni berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi dan berkepribadian dalam budaya.

Ahmad Basarah mengusulkan beberapa bidang kerja sama yang dapat dielaborasi lebih lanjut antara lain pendidikan vokasi dan keterampilan khusus; beasiswa kader partai; peningkatan kualitas kesehatan pedesaan; pertukaran dan kunjungan kader partai; transformasi digital menuju era industri 4.0; kerjasama bisnis usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Pemerintah Indonesia sendiri hingga kini telah banyak memanfaatkan kerangka kerja sama BRI ini. Bahkan menurut Wakil Gubernur Zhejiang, Feng Fei, cukup banyak perusahaan dari Provinsi Zhejiang yang berinvestasi di Indonesia antara lain Alibaba dan Qingshan.

“Kerangka BRI akan menghasilkan dampak yang menguntungkan kedua belah pihak, memberikan kontribusi bagi kesejahteraan rakyat dan kemakmuran kawasan. Tidak hanya ekonomi, kerja sama ini akan meningkatkan pertukaran sosial, diplomasi, budaya dan saling kesepahaman,” lanjut Basarah.

Dia menegaskan bahwa pola bangun bersama, diskusi bersama, nikmati bersama, harus menjadi pegangan bagi para pihak yang terlibat. Basarah juga berharap apa yang didiskusikan partai-partai politik hari ini tidak hanya berhenti di atas kertas kerja belaka, melainkan dapat segera kita implementasikan bersama.

“Kerja sama partai politik ini harus membawa manfaat nyata bagi pemerintah, partai politik, dan masyarakat kedua negara,” tandasnya. (ATN)