MUNABARAT, LENTERASULTRA.COM – Puluhan massa aksi yang tergabung dalam Asosiasi Pemuda Pemerhati Kawasan Mangrove (AP2KM) kembali melakukan demonstrasi di depan Balai Desa Lakawoghe, Kecamatan Kusambi, Muna Barat (Mubar). Namun kepala desa maupun perangkatnya tidak ada di balai desa, sehingga mereka mendatangi rumah Kepala Desa Lakawoghe.
Salah satu massa aksi, LM Daryan menuturkan, ia sangat menyayangkan perilaku pemerintah desa tersebut yang seolah tidak bertanggung jawab, lepas tangan dan acuh tak acuh dengan masalah lingkungan. Termasuk perambahan kawasan hutan lindung yang terjadi di wilayah hukumnya.
“Kami sudah demonstrasi juga dulu tapi belum ada respon. Sejauh ini belum ada tindakan dari pemerintah desa. Dikasi biar-biar saja begitu,” pungkasnya, Rabu (22/07/2020).
Usai melakukan orasi di depan kediaman Kepala Desa Lakawoghe, para demonstran melanjutkan perjalanannya ke Dinas Kehutanan Kabupaten Muna untuk menyuarakan apa yang menjadi tuntutan mereka. Massa diterima langsung Kepala Dinas Kehutanan Muna, Roni, S. Hut.
Para demonstran kembali melakukan demonstrasi di Polres Muna. Di hadapan Kapolres Muna, AKBP Debby Asri Nugroho, massa membacakan tuntutannya melalui Ketua Asosiasi Pemuda Pemerhati Kawasan Mangrove (AP2KM), Roket Jair. Mereka mendesak pihak kepolisian untuk segera mengusut dan menangkap para pelaku penyerobotan, perambahan konservasi hutan mangrove di Desa Lakawoghe.
Di tempat terpisah, Tokoh Masyarakat Lakawoghe, Tajudin, sangat bangga dengan tindakan yang dilakukan oleh asosiasi tersebut.
“Saya berharap masalah ini bisa cepat terselesaikan dan tidak menjadi bola liar dimayarakat. Masyarakat sangat terganggu dan dirugikan dengan perambahan hutan mangrove tersebut dan uniknya hanya dinikmati oleh segelintir orang saja,” ujarnya. (B)
Reporter: Herlis Omputo Sangia
Editor: Wulan