NEW DELHI, LENTERASULTRA.COM – Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi bertekad melindungi perbatasan negara — dengan kekuatan jika diperlukan — usai 20 prajurit tewas terbunuh dalam bentrokan berdarah dengan pasukan China pada Senin kemarin.
PM Modi menegaskan saat ini tidak ada pasukan asing di wilayah India, dan tidak ada area yang hilang direbut kekuatan lain.
China sejauh ini belum merilis informasi apapun mengenai korban jiwa maupun luka dalam bentrokan di perbatasan Himalaya. Padahal, laporan awal mengindikasikan korban tewas dialami kedua kubu.
Kedua negara sama-sama menuding adanya pelanggaran perbatasan di Himalaya. India mengatakan kedua kubu sama-sama mengalami kerugian dalam bentrokan di Lembah Galwan, Ladakh.
Dalam sebuah pernyataan di televisi, PM Modi mengatakan bahwa pasukan bersenjata India “telah diberi kebebasan untuk mengambil segala langkah yang dibutuhkan” untuk melindungi wilayah negara dari invasi China.
“Seluruh negara ini terluka dan marah atas langkah-langkah yang telah diambil China,” ujar PM Modi.
“India menginginkan perdamaian dan persahabatan, namun menjaga kedaulatan adalah prioritas utama,” tegasnya, melansir BBC sebagaimana dikutip Asiatoday.id, Sabtu (20/6/2020).
Menyinggung mengenai bentrokan pada Senin kemarin, PM Modi mengatakan bahwa “tidak ada orang lain di wilayah kita, dan tidak ada satu pun pos kita yang direbut.”
Bentrokan fatal di perbatasan Himalaya, yang berlangsung tanpa melibatkan penggunaan senjata api, dilaporkan juga melukai sedikitnya 76 prajurit India.
Sebuah foto yang muncul pada Kamis kemarin memperlihatkan beberapa senjata tumpul yang digunakan dalam bentrokan. (ATN)