JAKARTA, LENTERASULTRA.COM – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyambut antusias kepemilikan 20 persen saham PT Vale Indonesia atau PTVI melalui PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) atau Mining Industry Indonesia (MIND ID).
Masuknya BUMN dalam divestasi saham PTVI menjadi langkah yang tepat dan sesuai dengan mandat MIND ID untuk mengelola cadangan mineral strategis Indonesia dan mendorong hilirisasi industri pertambangan nasional.
Menurut Erick, Indonesia merupakan salah satu produsen nikel terbesar di dunia, sehingga transaksi saham PTVI menjadi bagian penting dalam rencana pengembangan industri baterai untuk mobil listrik.
“Kita berhasil menambah lagi kepemilikan negara di sektor pertambangan. Nikel memiliki potensi yang tinggi pada masa depan seiring pesatnya tren kendaraan listrik di dunia,” kata Erick melalui keterangan resmi dikutip Asiatoday.id, Sabtu (20/6/2020).
Saat ini, Indonesia memainkan peran strategis dalam industri nikel global. Transaksi ini merupakan pengembangan penting bagi industri nikel mengingat kehadiran PTVI yang sudah lama beroperasi di Indonesia. PTVI memiliki salah satu aset nikel terbaik dan terbesar di dunia.
Selain itu perjanjian ini menggambarkan komitmen pemerintah Indonesia dalam memastikan lingkungan yang ramah bisnis serta pengembangan strategis jangka panjang dari industri pertambangan Indonesia.
Kemitraan MIND ID dengan PTVI juga membuktikan kepercayaan bagi perusahaan pertambangan global terhadap peluang pasar di Indonesia.
“Partisipasi MIND ID di perusahaan tambang kelas dunia, seperti Vale Indonesia (Brasil/Kanada) dan Freeport Indonesia (Amerika Serikat), merupakan bukti keberhasilan Indonesia dalam menjaga dan menarik investasi perusahaan global ke industri pertambangan nasional,” tandas Erick.
Proses transaksi ini ditargetkan selesai di akhir 2020. Dengan demikian kepemilikan saham di PTVI akan berubah menjadi VCL 44,3 persen, MIND ID 20 persen SMM 15 persen, dan publik 20,7 persen. (ATN)