ASN Harus Steril dari Pengaruh Ideologi Radikal

 

Deputi bidang pencegahan, perlindungan dan deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar diskusi virtual dalam rangka pengembangan kapasitas Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan BNPT dalam pencegahan terorisme di tengah mewabahnya Covid-19, Selasa (09/06/2020). Kegiatan ini salah satunya bertujuan memotivasi setiap pribadi ASN untuk dapat mensterilkan lingkungannya dari pengaruh ideologi radikal.
“Motivasi ini harus ditumbuhkan. Setiap ASN di lingkungan BNPT wajib mensterilkan diri dari lingkungannya dari pengaruh ideologi radikal,” kata Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi, Mayor Jenderal Hendri Paruhuman Lubis.
Mengutip FKPT Center, Diskusi ini diikuti oleh 94 ASN di lingkungan BNPT hasil rekrutmen angkatan ke-IV, dan Tenaga Perbantuan Administrasi. Mematuhi protokol kesehatan di tengah mewabahnya Covid-19, peserta dan pemateri di kegiatan ini dipertemukan secara virtual lewat aplikasi GoToMeeting.
Selain ASN, tambah Hendri, semua elemen di internal BNPT, Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT), dan stakeholder terkait, wajib merawat semangat yang sama untuk tercapainya tujuan penanggulangan terorisme.
“Kepala (BNPT, Red.) sudah memberikan arahan kepada kita, situasi merebaknya virus Corona tidak menyurutkan niat pihak-pihak yang ingin melakukan teror, dan itu harus kita pedomani dengan tetap semangat menumbuhkan kewaspadaan masyarakat,” tegasnya.
Dalam paparannya Hendri juga mengatakan, diskusi ini diharapkan menjadi ruang pertukaran fikiran setiap elemen di BNPT dan FKPT, utamanya di antara ASN yang baru diterima.
“Sehingga selain memperkuat tali silaturahim, juga mampu memperluas wawasan untuk menopang tugas-tugas penanggulangan terorisme yang diemban,” ujar Hendri.
Melalui diskusi ini BNPT juga mengusung misi memberikan kekebalan atau imunitas terhadap setiap elemen yang ada di dalamnya dari pengaruh ideologi radikal, untuk mendukung lancarnya tugas-tugas penanggulangan terorisme.
“Di tengah mewabahnya Covid-19 bukan hanya imunitas tubuh yang harus diperkuat, tapi juga imunitas terhadap ideologi radikal juga harus kita rawat,” pungkas Hendri.
Selain Hendri Paruhuman Lubis, diskusi ini juga menghadirkan sejumlah narasumber lainnya, baik dari internal maupun eksternal BNPT diantaranya, Direktur Pencegahan, Brigadir Jenderal (Pol) Hamli, Kepala Bagian Kepagawaian, Suniyah Setyawati, Ketua FKPT Banten, KH. Amas Tadjuddin, serta mantan narapidana terorisme, Kurnia Widodo dan Yudi Zulfahri. (wan)