MUNA BARAT, LENTERASULTRA.COM – Acara akikah yang direncanakan keluarga LT (40) tepat pada hari pertama perayaan Idul Fitri seketika berubah suram. Hal ini terjadi saat ia tiba-tiba dijemput tenaga medis karena positif terpapar Covid-19.
Padahal persiapan acara potong rambut sebagai bentuk rasa syukur bagi putri keduanya ini sudah berjalan hampir 100 persen. Para tetangga sudah berkumpul untuk membantu. Lapa-lapa sudah dibungkus, ayam pun sudah dipotong.
Namun Tuhan berkehendak lain. Para tetangga yang semula datang dengan tangan terbuka, panik dan kabur begitu mengetahui si tuan rumah terjangkit virus menular dari Covid-19. Persediaan makanan untuk persiapan yang sudah diolah pun akhirnya terbuang sia-sia.
“Mereka ini sebenarnya mau potong rambut setelah salat Ied. Tetangga juga sudah bantu-bantu. Pak imam sudah dipanggil, pokoknya lengkap mi, batal semua”, ujar paman LT, La Ode Mainuru.
Padahal keluarga LT juga berencana mengadakan salat Idul Fitri berjamaah di rumahnya. Barulah kemudian dilanjutkan dengan acara kampua (potong rambut) anak mereka yang baru berusia tiga bulan.
Hal ini pun diakui La Ode Mainuru sebagai pukulan yang berat. Selain berdampak pada batalnya acara, hal ini juga menjadi tamparan psikologis bagi keluarga LT.
“Tidak mau terpukul bagaimana. Di dalam rumah itu ada sekitar delapan orang yang tinggal. Sebelum dijemput malam takbiran itu, mereka sudah lakukan persiapan mau salat Idul Fitri, ternyata batal karna dijemput mi sama petugas”, kata La Ode Mainuru.
Selain mengisolasi LT, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Muna Barat juga melakukan karantina terhadap keluarga korban, serta tetangga yang kontak erat dengan pasien.
Untuk diketahui, LT dinyatakan positif Covid-19 pada Sabtu (23/05/2020) dengan riwayat pernah melakukan perjalanan menggunakan KM Nggapulu. (A)
Reporter: Herlis
Editor: Wulan