KENDARI, LENTERASULTRA.COM- Pantai Toronipa bersolek. Objek wisata yang terletak di Kelurahan Toronipa, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara ini, akan disulap sebagai kawasan wisata modern yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung. Perubahan penampilan pantai wisata yang terletak di ujung Timur Kabupaten Konawe ini, diharapkan bisa menjadi destinasi wisata yang tidak hanya dikunjungi wisatawan lokal atau domestik namun juga mancanegara.
Impian mengubah wajah Pantai Toronipa menjadi harapan besar Ali Mazi, Gubernur Sulawesi Tenggara. Tujuannya adalah ingin memajukan pariwisata yang ada di wilayahnya. Selain itu, pantai Toronipa akan menjadi kawasan wisata terpadu yang menghubungkan berbagai objek wisata lain baik yang ada di jazirah Sultra maupun di Provinsi lain di Indonesia.
Ali Mazi tidak main-main dengan impiannya tersebut. Demi memuluskan rencananya, pasangan Lukman Abunawas ini mengucurkan anggaran sebesar Rp 1 Triliun lebih. Uang sebanyak seribu miliar rupiah lebih itu, digunakan untuk membenahi infrastruktur baik dalam kawasan maupun diluar pantai Toronipa.
Salah satu yang sedang digenjot pembangunannya adalah proyek pekerjaan jalan sepanjang 14 kilo lebih yang menghubungkan kota Kendari dan Toronipa. Proyek ini sudah diluncurkan awal September 2019 lalu, ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Gubernur Ali Mazi.
Pembangunan jalan sepanjang belasan kilometer ini memiliki konstruksi yang berbeda dengan jalan di dalam Kota Kendari maupun di belasan Kota dan Kabupaten lain di Sulawesi Tenggara. Kata Ali Mazi, dengan panjang 14 kilometer lebih, jalan Kendari-Toronipa memiliki lebar sekitar 27 meter. Dengan lebar seperti itu, jalan belasan kilo tersebut akan dibagi menjadi empat jalur.
Ada lajur untuk kendaraan roda empat atau lebih, kemudian ada lajur pengendara roda dua disisi kiri dan kanan serta lajur jalan bagi pejalan kaki. Tidak hanya itu, di sepanjang jalur jalan tersebut, juga dibuat taman. Sementara untuk konstruksi jalan, tidak lagi menggunakan aspal. Jalan menuju taman wisata Toronipa memakai konstruksi cor beton.
“Penggunaan konstruksi beton ini bukannya tanpa alasan. Salah satunya karena kualitas pemakaiannya bisa bertahan hingga puluhan tahun,” kata Ali Mazi saat ditemui beberapa waktu lalu. Selain infrastruktur jalan yang dibenahi, politisi Partai Nasdem ini juga memiliki impian agar wisata Pantai Toronipa bisa menyerupai pantai Sanur dan Pantai Kuta di Bali serta Pantai Ancol di Jakarta.
Menurut Gubernur, dari segi lokasi, wisata Toronipa tidak kalah bersaing dengan pantai Sanur, Kuta dan Ancol, bahkan jika dikelola dengan serius, pantai Toronipa memiliki daya tarik yang lebih baik lagi bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara.
Plt Kepala Dinas Pariwisata Sultra, I Gede Panca mengatakan, rencana desain pantai Toronipa seperti ketiga pantai tersebut memang murni ide dari gubernur. “Beliau (Gubernur) yang mempunyai ide agar pantai Kuta dan Pantai Ancol itu pindah di Toronipa,” kata I Gede Panca, Senin (17/2/2020).
Dinas Pariwisata sebagai pelaksana tehnis, kini sedang menjalankan keinginan gubernur. Tahapan pertama yang dilakukan adalah memberi kesempatan bagi seluruh masyarakat untuk berkompetisi menyusun design master plan kawasan Pariwisata Terpadu Toronipa. Design master plan ini harus sesuai dengan karakteristik pariwisata di Sultra dan Kerangka Acuan Kerja (KAK) akan menjadi panduan para peserta atau designer dalam menyusun karyanya nanti.
“KAK ini berisi tentang batasan ruang lingkup yang harus dikerjakan oleh calon peserta termaksud ada nanti tujuannya apa, data-data dasar pendukungnya apa serta misi dan konsep yang jelas,” sambungnya. Kompetisi tersebut terbuka untuk umum, baik dalam maupun luar Sultra, dengan hadiah utama satu unit mobil.
Pendaftaran bisa dilakukan melalui website Dinas Pariwisata tanpa dipungut biaya, sementara penyerahan design dapat dilakukan hingga akhir September 2020.
Ia berharap kompetisi ini dapat menghadirkan design master plan yang mampu menggambarkan pemanfaatan lahan yang modern dan berkelanjutan tanpa lupa mempertimbangkan lokal wisdom, keberlanjutan sosial masyarakat, lingkungan, hingga perkembangan teknologi informasi.Kawasan pariwisata terpadu Toronipa harus menjadi kawasan indah modern bagi seluruh tujuan destinasi wisata di Sultra.
I Gede Panca mengaku, hasil desain master plan itu sudah akan diumumkan paling lambat pertengahan Mei 2020 mendatang. Selain itu, Pantai Toronipa juga dirancang akan dikelilingi hotel bertaraf internasional serta hotel-hotel berbintang lima dan empat. Hal ini dilakukan agar wisatawan yang berkunjung bisa merasakan amenitas atau kesenangan dan kenyamanan saat berada di pantai Toronipa. Fasilitas Hotel ini sambung Gede Panca bukan dibangun oleh Pemprov Sultra. Tetapi oleh investor luar yang mau berivenstasi di Toronipa. Pemprov sambung dia, hanya menyiapkan regulasi, lokasi dan master plannya. (Adv)