BUTON TENGAH, LENTERASULTRA.COM: Rapat koordinasi antara Pemerintah Daerah (Pemda) dengan Pemerintah Desa (Pemdes) se-Kabupaten Buton Tengah (Buteng) merupakan awal dari rencana Bupati Buton Tengah (Buteng) H. Samahuddin, untuk memperketat program kerja penggunaan dana desa yang belum maksimal dikelolah oleh pemerintah desa selama ini.
Hal ini dibuktikan dari indeks prestasi yang diperoleh setiap desa masih sangat minim yakni masih berkisar pada angka 60 persen.
“Berarti ini kan kurang tepat program kerja dan penggunaan dananyaa,” tuturnya, Senin (27/1/2020).
Melihat kondisi tersebut, Samahuddin menekankan kepada kepada Tim Tujuh dan Dinas PMD yang ditugaskan menangani hal ini, agar betul-betul memeriksa dengan baik setiap program kerja (Pokja) yang disodorkan oleh setiap desa, guna menghindari kurang tepatnya sebuah program yang dicanagkan oleh desa.
“Tahun ini saya tekankan perbaikan lingkungan dulu, supaya masyarakat itu bisa menikmati dana desa yang mereka peroleh, jangan jalan usaha tani terus,” tegasnya.
Ia memberikan cintoh pada Desa Walando di Kecamatan Gu, program kerjanya dinikmati masyarakat dan menghasilkan PAD desa, yakni pengaspalan jalan lingkungan dan membuat destinasi wisata kolam renang di atas bukit.
“Masyarakatnya senang, pengunjung banyak, PAD meningkat, ini yang saya maksud,” sindirnya.
Olehnya itu, melalui rapat koordinasi hari itu, ia berharap kesingkronan program desa dan Pemda Buteng dapat dilaksanakan dengan baik, sehingga daerah Buteng bisa berkembang dengan baik yang diawali oleh setiap desa.
“Jadi program kerjanya jangan hanya mencari untung banyak, utamakan keaejahteraan masyarakat dulu, karena itu gunanya dana desa,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Dana yang dikelola 67 desa di Kabupaten Buteng yakni Rp 104.805.448.100, yang terdiri dari Dana Desa dari Pemerintah Pusat
Rp 65.660.530.000 dan ADD dari Pemerintah Daerah Buteng Rp.39.144.918.100. (B/P3)
Editor: Fiyy