Dorong Pelaku Usaha, BI Sultra Gelar Pembinaan UMKM dan Wirausaha Unggulan

 

Kegiatan on boarding UMKM dan Wirausaha Unggulan Sultra di salah satu hotel di Kota Kendari. Foto: Fiyy

KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Guna mendorong para pelaku usaha yang ada di Sultra, Kantor BI Perwakilan Sultra melakukan terobosan melalui program on boarding UMKM dan Wirausaha Unggulan Bank Indonesia (WUBI).

Program WUBI meliputi pembinaan usaha melalui boothcamp, coaching, hingga pendampingan wirausaha. Dengan koordinasi dan sinergi yang erat bersama pemerintah daerah, WUBI akan membawa manfaat besar bagi pelaku wirausaha dan UMKM Sultra agar mampu bersaing dengan pelaku usaha di luar Sultra. Terlebih dari itu agar mampu melakukan inovasi-inovasi yang mampu memenuhi kebutuhan dan menjawab tantangan keberlangsungan dunia usaha di Sultra.

Melalui program ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah dan kualitas wirausaha di Sultra khususnya pada sektor agribisnis, sektor pariwisata, dan yang berorientasi ekspor yang ada di Sulawesi Tenggara.

Perkembangan era industry 4.0 menuntut pelaku usaha untuk adaptif terhadap perubahan. Perkembangan teknologi khususnya internet telah membuka akses pelaku usaha menuju pasar yang lebih luas. Indonesia menjadi salah satu negara dengan pengguna internet terbesar di dunia.

Seperti diketahui, berdasarkan data Institute For Development Of Economics and Finance INDEF) pada tahun 2018, jumlah pengguna internet mencapai 132,7 juta yang didukung dengan kepemilikian ponsel sebanyak 177,9 juta.

Istimewa

Kondisi tersebut membuka kesempatan bagi para pelaku usaha di Indonesia yang didominasi usaha mikro, kecil dan menengah. Kementerian Koperasi dan UMKM mencatat pada tahun 2017, 99 persen unit usaha di Indonesia merupakan UMKM dan mampu menyerap 97 persen angkatan kerja serta penyumbang 60 persen terhadap PDB Indonesia.

“Secara lebih spesifik, 98 persen UMKM di Indonesia merupakan usaha mikro yang masih menghadapi banyak tantangan. Terlebih kita menikmati bonus demografi, sehingga tenaga kerja usia produktif tersebut harus dioptimalkan untuk memperkuat UMKM. Jumlah penduduk usia produktif yang mendominasi komposisi penduduk membuka peluang bagi tumbuh berkembangnya usaha UMKM di Indonesia,” ujar Kepala Perwakilan BI Sultra, Suharman Tabrani.

Secara umum kondisi UMKM di Sulawesi Tenggara masih menghadapi hambatan pada aspek kapasitas SDM, kreativitas, akses permodalan, dan akses pasar. Selain itu di era pemasaran digital pelaku UMKM di Sultra harus siap memasuki era digital dengan memanfaatkan media sosial dan kanal e-commerce. Selain aspek pemasaran, hal yang perlu diperhatikan yakni administrasi usaha dan pencatatan keuangan sebagai modal untuk berhubungan dengan lembaga keuangan.

Penulis: Wuu

BI SultraOn boarding UMKM dan Wirausaha Unggulan Sultra