KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Puluhan mahasiswa dari Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, menggelar aksi solidaritas untuk dua rekannya, Randi dan Yusuf. Seperti diketahui, keduanya meninggal saat melakukan aksi unjuk rasa 26 September lalu.
Sebagai bentuk perjuangan untuk rekannya ini, sejak sepekan lalu para mahasiswa UHO membangun tenda dan dapur umum depan Mako Polda Sultra.
“Sudah tujuh hari kami di sini, kami akan terus bermalam hingga kasus Randi-Yusuf diungkap,” katanya, Selasa (8/10/2019) malam.
Ia bersama puluhan rekan mahasiswa lainnya menginginkan agar kasus ini segera menemukan titik terang. Pasalnya, sudah hampir dua pekan pasca kepergian Randi-Yusuf, tapi belum juga ada kejelasan siapa pelaku pembunuhan tersebut.
Tidak hanya mendesak untuk segera mengungkap siapa pelakunya, mereka juga menginginkan agar mantan Kapolda Sultra, Brigjen Iriyanto dan Kapolres Kendari, AKBP Jemi Junaidi segera dinonjobkan.
“Kapolda dan kapolres yang bertanggung jawab, harusnya dinonjobkan bukan dimutasi dan diberikan jabatan baru,” cetusnya.
Melihat aksi solidaritas itu, mahasiswa kesehatan pun datang untuk memeriksakan kondisi rekannya dan memberikan vitamin.
Randi dan Yusuf menjadi korban meninggal pasca aksi unjuk rasa ricuh menolak RKUHP dan UU KPK di DPRD Sultra pada 26 September lalu. Randi terkena tembakan pada ketiak kiri tembus hingga dada kanan, hasil autopsi menyebutkan jika Randi meninggal karena peluru tajam sementar Yusuf meninggal karena benda tumpul.
Reporter: Fiyy
Editor: Wuu