KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Penyalahgunaan narkotika di Kendari menjadi masalah serius. Bukan hanya karena jumlah kasusnya meningkat, melainkan generasi muda atau milenial paling rentan menjadi penyalahguna barang haram ini.
Kepala BNN Kota Kendari, Murniaty mengatakan, hingga Juli 2019, kejahatan penyalahgunaan napza di Kota Lulo sudah mencapai 170. Korbannya paling banyak dari kalangan pelajar SD dan SMP.
Atas dasar itu, lembaga pendidikan dijadikan sebagai salah satu sasaran sosialiasi utama di peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2019. Ia mengajak para pelajar untuk aktif memerangi barang haram itu.
“Sebab narkoba sangat merusak masa depan bangsa. Selain itu, (narkoba) juga merusak kesehatan, karakter kita dan lainnya,” serunya di Kendari, Senin, (9/7/2019).
Peringatan HANI 2019 ini mengusung tema Milenial Sehat Tanpa Narkoba Menuju Indonesia Emas. Berdasarkan pantauan jurnalis lenterasultra.com, ratusan pelajar dari SMP dan SMA turut hadir dalam acara tersebut. Mereka selanjutnya membacakan deklarasi anti narkoba.
Secara garis besar, deklarasi itu berisikan menolak segala bentuk penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di wilayah Kota Kendari. Mereka juga akan mendukung dan menghargai segala bentuk upaya pemerintah dalam memerangi dan menanggulangi bahaya penyalahgunaan narkoba. Serta mendukung dan mendorong pelaksanaan program pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran narkotika.