KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Maraknya kasus pembegalan yang terjadi di Kota Kendari belakangan sangat menyita perhatian publik. Pasalnya, mereka tak hanya merampas harta benda korban tapi juga melakukan tindakan kekerasan. Bahkan melukai korban dengan menggunakan senjata tajam.
Namun yang lebih mengejutkan lagi, ternyata banyak di antara pelaku kejahatan itu terdiri atas kelompok remaja yang masuk dalam kategori anak di bawah umur.
Sangat ironis, akibat kejadian tersebut banyak orang was-was untuk keluar malam. Karena faktor traumatik melihat banyak kasus pembegalan yang terjadi.
Menurut Anggota Komisi l DPRD Kota Kendari, La Ode Azhar, begal muncul akibat desakan ekonomi.
Karena banyak kebutuhan hidup yang harus dipenuhi dalam waktu sesaat, sementara mereka tidak memiliki pekerjaan. Sehingga memaksa mereka melakukan tindakan kriminal, demi memenuhi kebutuhan hidupnya.
“Begal menjadi pilihan bagi mereka, jalan pintas untuk mendapatkan uang dalam waktu sekejap. Tanpa harus kerja keras mengeluarkan keringat,” katanya.
Selain faktor ekonomi juga datang dari latar belakang kehidupan yang lepas kendali. Meskipun mereka mempunyai orang tua namun mereka kurang diperhatikan. Hal ini akan memengaruhi tumbuh kembang si anak.
Akhirnya, mereka hidup bebas tanpa ada larangan dan batasan, tidak sekolah, bebas bergaul sembarang karena tidak ada kontrol dari orang tua.
“Misalnya teman melakukan perbuatan yang tidak terpuji. Katakanlah merampok atau membegal awalnya mungkin iseng-iseng. Akibat iseng-iseng akhirnya terbiasa sehingga tergiur dalam sekejap dapat menghasilkan uang banyak,” ujarnya.
Hal itu berdasarkan Informasi pengakuan dari orangtua si begal di Gunung Jati. Bahwa selama ini orang tuanya tidak mengetahui anaknya begal.
Untuk itu ia mengimbau kepada para orang tua agar memantau perkembangan anaknya.
“Kita sebagai orang tua sedini mungkin memberikan perhatikan kepada anak. Setiap anak membutuhkan kasih sayang dari orang terdekatnya,” terangya.
Ia juga meminta pemerintah agar anak-anak terlantar atau putus sekolah agar diberikan kegiatan.
“Tapi alhamdulillah sudah ada tim yang diterjunkan di lapangan untuk memberantas begal,” pungkasnya.
Reporter: Nanan
Editor: Wuu