Penderita Stunting di Bombana Terus Meningkat, Masaloka Raya Terbanyak

Ilustrasi anak stunting. (Istimewa)

BOMBANA, LENTERASULTRA.COM – Kemiskinan menjadi salah satu penyebab banyaknya penderita Kekurangan Gizi Kronis (Stunting) pada anak di Bombana. Mulai sejak di dalam kandungan hingga lahir. Bahkan di Bombana sendiri penderita Stunting terus meningkat Hal ini disampaikan dr. Sunandar saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (20/5/19).

“Jadi jumlah penderita mulai dari 2017 hingga saat ini sebanyak 96 orang dan itu akan terus meningkat,”bebernya.

Ia mengungkapkan, data yang terkumpul dari 22 kecamatan di kabupaten Bombana yakni Kecamatan Masaloka Raya yang menduduki peringkat teratas sebanyak 22 anak, menyusul Kecamatan Mata Usu 13 anak, Rumbia Tengah dan Tontonunu sebanyak 11 anak, Poleang Barat 8 anak, Poleang Tenggara dan Rumbia 7 anak, Kabaena Timur 5 anak, Poleang Utara 4 anak, Poleang Tengah dan Kabaena Tengah 3 anak, serta Kecamatan Kabaena 2 anak.

Peta penderita stunting di Kabupaten Bombana. (RERE/LENTERASULTRA.COM)

“Dari kesemua penderita stunting ini dikategorikan tinggi badannya sangat pendek,”tuturnya.

Menurutnya, kemiskinan ditenggarai menjadi salah satu penyebab stunting yang dominan. Keterbatasan ekonomi, asupan gizi kurang, pola asuh anak mereka tidak punya kesempatan memperhatikan anak karna kesibukannya. Serta minimnya pengetahuan akan pemeriksaan kanudangan saat tengah mengandung.

Tambahnya, untuk penanganan stunting sendiri, harus melibatkan lintas sektoral bukan hanya dinas kesehatan terkait, juga harus diintervensi siklus 1.000 hari usia kehidupan. Mulai dari kandungan hingga menjadi balita.

“Penanganannya harus melibatkan lintas sektoral, seperti di bidang kesehatan, ya tentu memperbaiki kualitas pelayanan ibu hamil dan diintervensi kepada calon ibu hamil mulai dari usia-udia remaja sudah mulai diberikan tablet besi untuk mencegah anemia,” tuturnya.

Sambungnya, untuk balita, pihak dinkes mengintervensi dengan memberikan makanan tambahan dalam bentuk susu yang berpusat di posyandu untuk anak-anak yang menderita kurang gizi. Dan juga mensosialisasikan penggunaan garam beryodium.

Ia berharap, ada partisipasi dari masyarakat untuk menjaga kesehatan, dan pemberdayaan sarana dan prasarana kesehatan dan itu semuanya sudah kita siapkan.

Penulis: Agus Saputra
Editor: Restu Fadilah
Gizi BurukStunting